Rihanna kembali menunjukkan dukungan untuk suaminya, ASAP Rocky yang terjerat kasus dugaan penembakan. Rocky diduga menembak temannya pada 2021 silam.
Dukungan itu terlihat saat Rihanna mendampingi ASAP Rocky dalam sidang di gedung pengadilan pidana Los Angeles pada Kamis (13/2/2025).
Tak sendiri, Rihanna turut membawa kedua putranya, RZA dan Riot. Penyanyi ‘We Found Love’ itu tiba di pengadilan sambil menggendong RZA. Sementara Riot digendong oleh wanita yang tak diketahui identitasnya.
| Baca Juga : Rihanna Isi Soundtrack Film ‘Smurfs’ Sekaligus Perankan Smurfette
Saat itu, Rihanna mengenakan jaket kulit hitam dan sepatu bot bermotif ular piton. Sementara kedua putranya mengenakan setelan jas yang menggemaskan untuk mendukung ayah mereka di pengadilan.

Kedatangan Rihanna di pengadilan bukan kali pertama terjadi. Bulan lalu, TMZ melaporkan jika pemenang sembilan kali Grammy tersebut datang diam-diam dan menghindari paparazzi.
Saat itu, pendiri Fenty Beauty itu mengenakan mantel hitam dan duduk di barisan depan ruang sidang di antara ibu dan saudara perempuan suaminya tersebut.
| Baca Juga : Ingin Kolaborasi Bareng Rihanna, Billie Eilish: Dia Idola Saya
Sebagai informasi, Rapper bernama asli Rakim Mayers itu didakwa pada Agustus 2022 karena diduga menodongkan senjata dan menembak mantan temannya yang bernama Terell Ephron, pada November 2021.
Berdasarkan pengakuan Terell Ephron, saat itu Rocky tengah berjalan dengan dua orang rekannya dan mendekati korban.
Seketika terjadi keributan antar keduanya. Lantaran tersulut emosi, Rocky mengeluarkan pistol dan menembak korban selama empat kali. Hal tersebut lantas mengenai tangan korban yang membuatnya harus mendapat perawatan medis.
| Baca Juga : Gaya Rihanna Tampil Serba Bulu di British Fashion Awards 2024
Namun, Rocky membantah klaim tersebut. Dia mengaku tak bersalah dalam kasus tersebut.
Sebelumnya pihak penggugat meminta rapper tersebut untuk mengaku bersalah, dan hukumannya pun bakal dikurangi menjadi tujuh tahun, tiga tahun masa percobaan, dan enam bulan penjara. Namun, Rocky menolak tawaran itu.
Jika terbukti bersalah, dia bisa menghadapi hukuman penjara hingga 24 tahun.
Tim hukum Rocky, yang dipimpin oleh Joe Tacopina, mengeklaim senjata api yang dimaksud adalah pistol properti, replika senjata yang terutama digunakan dalam produksi film. (*)