Bermain merupakan aktivitas yang sangat disukai anak-anak. Mau di mana dan kapan pun, si kecil pasti senang ketika diajak bermain. Menurut Samanta Elsener, psikolog anak, ternyata lantai merupakan tempat bermain yang ideal untuk bayi hingga anak-anak. Kegiatan ini juga dikenal dengan floor time.
“Waktu bermain di lantai, kan awalnya digunakan untuk stimulasi anak, tempat yang bebas, area yang luas, dirasa lebih aman juga untuk bergerak, dan anak akan merasa lebih nyaman,” ujar Samanta saat diskusi tentang Peran Interaksi dan Permainan dalam Perkembangan Anak yang digelar SoKlin Lantai di Playparq Kemang, baru-baru ini.
Samanta menjelaskan, bermain di lantai bisa membantu banyak aspek perkembangan anak. Misalnya, mengasah kemampuan kognitif, motorik kasar dan halus, hingga bahasa.
Saat bermain di lantai, si kecil dianggap lebih bebas bergerak dan memudahkan mereka saat ingin mengobservasi keadaan di sekelilingnya.
| Baca Juga: Anak Baim Wong Tidak Nyaman di Rumah Paula Verhoeven
“Keterampilan sosialnya dia juga terasah sekali karena banyak stimulasi yang dilakukan saat floor time. Karena dia akan merasa percaya diri, konsentrasi dan atensinya meningkat, dan bisa mengenal lebih banyak aspek untuk bisa mereka observasi karena pandangannya luas ketika bermain di lantai,” tuturnya.
Selain itu, floor time juga membuat bayi berkesempatan berinteraksi sejajar mata dengan orang dewasa. Cara ini bisa membantu meningkatkan kemampuan bicara bayi, karena secara tidak disadari ia turut memperhatikan gerakan bibir orangtua saat mengajaknya bicara.
Agar stimulasi perkembangannya lebih maksimal, Samanta menyarankan floor time dilakukan sekitar 20-30 menit dalam sehari.
Floor time juga dilakukan oleh artis sekaligus ibu satu anak, Asmirandah. Istri Jonas Rivanno itu mengungkapkan telah menerapkan floor time sejak putrinya, Chloe Emmanuelle (4), masih bayi.
| Baca Juga: Tak Dikasih Nafkah Imbas Bongkar Perselingkuhan Suami, Iris Wullur Beri Pesan Ini
Ia beralasan karena selalu ingin mengajak Chloe di setiap aktivitasnya, termasuk di rumah. Wanita yang akrab disapa Andah itu membiasakan diri mengajak Chloe berbicara ketika sedang tummy time, hingga waktu bermain.
“Karena floor time, mungkin bisa dibilang juga Chloe jadi bisa berjalan dan berbicara lebih cepat. Karena aku pengin selalu bisa ngobrol dan main bersama dia. Jadi, kayak aku berusaha menjadi tempat bermain Chloe,” papar wanita kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1989 itu.
Ia juga merasa bersyukur dengan perkembangan putrinya hingga saat ini. Di sisi lain, bermain bersama Chloe pun menjadi salah satu cara Andah agar putrinya tidak ketergantungan gadget.
“Kebetulan saya concern dan lumayan membatasi screen time anak, sehingga kami punya banyak waktu untuk main bersama di rumah. Jadi, kegiatan bermain yang kami lakukan bisa bermacam-macam, seperti bermain peran, membaca buku cerita, main boneka, dan sebagainya. Semisal ketika bermain anak rewel, saya menghadapinya dengan komunikasi positif tanpa cara yang keras. Saya percaya dengan metode dan pendekatan ini bisa mendukung tumbuh kembang emosional maupun kognitif anak secara optimal,” ujarnya.
| Baca Juga: Ida Iasha, Aktris Era 80-an yang Diduga Istri Baru Tommy Soeharto
Ia mengatakan, “Aku bersyukur banget Chloe lagi belajar membaca dan menulis. PR-nya di aku, punya anak harus sabar banget.”
Samanta menjelaskan bahwa interaksi intens antara ibu dan anak sangat penting untuk perkembangan emosional dan sosial anak.
“Interaksi ini mendukung perkembangan emosional, kognitif, dan sosial anak. Melalui komunikasi dan stimulasi yang tepat, anak dapat merasa aman, dicintai, serta mengembangkan keterampilan berbicara, berpikir, dan sosial sejak dini,” tandasnya. (*)