
Catatan imigrasi Pangeran Harry diungkap di pengadilan pada Selasa (18/3) atas permohonan dari The Heritage Foundation, lembaga pemikir konservatif Amerika Serikat.
Adik Pangeran William itu meninggalkan Kerajaan Inggris dengan istrinya, Meghan Markle pada 2020 lalu. Bersama dua anaknya, Archie dan Lilibet, mereka pindah ke California.
Tidak ada masalah yang terjadi, kecuali keretakan hubungannya dengan keluarga kerajaan. Hingga pada Januari 2023 lalu, dia menerbitkan memoar berjudul ‘Spare’.
Dalam bukunya itu, Pangeran Harry terang-terangan mengakui pernah mengonsumsi beragam jenis narkoba saat berusia 17 tahun. Termasuk ganja, kokain, dan jamur psikedelik (biasa disebut dengan jamur ajaib atau magic mushroom).
| Baca Juga : Ada Temuan Baru, Waktu Kematian Istri Gene Hackman Berubah
Di Amerika Serikat, ada ketentuan bahwa seseorang yang mengaku pernah menggunakan narkoba atau kecanduan tidak memenuhi syarat untuk tinggal di AS.
Namun mereka bisa mengajukan permohonan visa ulang kalau mampu membuktikan telah berhenti mengonsumsi narkoba. Itupun harus diimbangi dengan alasan kepindahan yang kuat dan bergantung pada keputusan pejabat imigrasi.
Oleh karena itu, pada Mei 2023, The Heritage Foundation mengajukan gugatan permohonan untuk mendapatkan akses terhadap catatan imigrasi Pangeran Harry.
Lembaga itu mempertanyakan kenapa sang pangeran bisa mendapat izin tinggal, padahal dia terang-terangan mengakui pernah mengonsumsi obat-obatan terlarang. Mereka menuduhnya menyembunyikan fakta tersebut.
Sayangnya, saat diungkap di pengadilan, banyak bagian dari catatan tersebut yang ditutupi dengan alasan untuk melindungi informasi sensitif. Sehingga tidak jelas visa tinggal jenis apa yang dimiliki oleh adik Pangeran William itu.
| Baca Juga : Gegara Lagu, Kim Kardashian Minta Hak Asuh Anak Kanye West Dicabut
“Merilis informasi semacam itu berpotensi membuat individu tersebut rentan terhadap bahaya dari anggota masyarakat yang mungkin punya alasan untuk memanipulasi atau melecehkan mereka tergantung pada status mereka di Amerika Serikat,” kata salah satu petugas Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
Sejak 2023 lalu, selama masa kampanye pemilu, Donald Trump juga sudah menyuarakan akan mengusir Pangeran Harry dan Meghan Markle dari negara yang dipimpinnya. Alasannya sama, karena riwayat penggunaan narkoba.
Namun setelah resmi terpilih sebagai Presiden AS ke-47, dia membatalkan rencananya itu. Mengaku kasihan karena Pangeran Harry disebut hidup dengan istri yang mengerikan. (*)