Blake Lively dan suaminya, Ryan Reynolds, meminta perintah pembungkaman terhadap pengacara Justin Baldoni, Bryan Freedman.
Melalui tim kuasa hukumnya, Blake dan Ryan mengajukan surat permintaan tersebut kepada Hakim Lewis J. Liman tak lama setelah perilisan adegan rekaman ‘It Ends With Us’.
Surat itu berisikan permintaan untuk melarang Bryan Freedman berbicara kepada media. Permintaan itu juga menegaskan bahwa keterangan-keterangan Freedman itu dapat mencampuri kasus pelecehan seksual itu sampai di pengadilan.
“Seperti yang telah berulang kali diperingatkan oleh kuasa hukum Ibu Lively kepada Bapak Freedman, litigasi federal harus dilakukan di pengadilan dan sesuai dengan aturan perilaku profesional yang relevan,” pernyataan surat tersebut.
| Baca juga: Bantah Tuduhan, Justin Baldoni Rilis Rekaman ‘It Ends With Us’
Pengacara Blake dan Ryan mengeklaim bahwa Freedman telah memberikan pernyataan melalui televisi, podcast, pernyataan tertulis yang menghasut hingga membocorkan informasi termasuk dokumen-dokumen rahasia.
Hal itu dilakukan Freedman hampir setiap hari sejak pengaduan pertama Blake Lively ke Departemen Hak Sipil California pada 20 Desember 2024.
“Pernyataan Freedman sengaja ditujukan untuk merusak karakter, kredibilitas, dan reputasi banyak pihak terkait,” tulis pernyataan itu.
Perilaku Freedman itu disebut melanggar Aturan Perilaku Porfesional Negara New York terkait publisitas persidangan. Dalam surat permintaan itu juga disebutkan contoh dugaan pelanggaran yang dilakukan pengacara Baldoni.
| Baca juga: Blake Lively Dituduh Menahan Keluarga Justin Baldoni di Basement
Salah satunya, rekaman video yang baru-baru ini dirilis dengan tujuan membantah tuduhan pelecehan seksual. Kemudian, rencana Baldoni dan timnya untuk meluncurkan situs web dengan tujuan membela diri dari tuduhan Blake.
Sementara itu Freedman akan kembali menguak bukti-bukti lain untuk membela kliennya. Pengacara itu akan mengungkap pesan-pesan teks, email, dan rekaman dalam waktu dekat.
Dalam gugatan resmi pada 31 Desember, Blake menuduh Baldoni melakukan pelecehan seksual, pelanggaran kontrak yang mengakibatkan penderitaan tekanan emosional, pelanggaran privasi dan hilangnya upah.
Namun, aktor itu bersikeras membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Baldoni akhirnya mengajukan gugatan balik kepada Blake dan Ryan pada 16 Januari serta meminta ganti rugi sebesar USD 400 juta atau sekitar Rp6,5 triliun. (*)