CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2025 07:22 WIB
Ribuan gelondongan kayu terbawa arus banjir dan longsor di Aceh, menyulitkan kerja relawan China mengevakuasi jenazah korban bencana. (Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta, CNN Indonesia --
Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem mengungkap bahwa para relawan dari China yang ikut membantu melakukan evakuasi dan penyisiran korban banjir dan longsor Aceh belum bekerja maksimal karena banyaknya puing-puing kayu di lokasi.
"Hasil kerja mereka (relawan China) tidak semaksimal karena medan masih digenangi oleh kayu-kayu," kata Mualem, di Banda Aceh, Rabu malam (10/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu disampaikan Mualem dalam konferensi pers usai penetapan perpanjangan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi Aceh, di restoran pendopo Gubernur Aceh, di Banda Aceh.
Sebelumnya, Mualem menerima lima orang relawan China untuk membantu melakukan penyisiran pencarian korban banjir dan tanah longsor di Aceh. Para relawan China ini dilengkapi dengan alat pelacak jenazah.
Mualem menyampaikan, berdasarkan laporan dari para relawan tersebut, mereka kewalahan melakukan penyisiran akibat banyaknya puing kayu yang dibawa banjir bandang. Meski demikian, beberapa jenazah sudah didapatkan tim itu.
"Itu kewalahan mereka untuk mendapatkan mayat. Tapi saya dengar berita dua hari dia turun sudah dapat beberapa orang di Aceh Utara," ujarnya.
Sementara ini, lanjut Mualem, tim relawan China itu sudah mengkonfirmasi untuk meminta pindah daerah penyisiran dari sebelumnya di Aceh Utara, beralih ke Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang.
"Besok [Kamis] mungkin mereka akan pindah ke Aceh Timur atau Aceh Tamiang untuk mendeteksi keberadaan mayat," demikian Mualem.
(antara/wis)

1 hour ago
1

















































