Menyusul hebohnya kabar aktor China yang menghilang di perbatasan Thailand-Myanmar membuat pemerintah Myanmar mengambil tindakan tegas dengan mendeportasi orang-orang yang diduga terlibat penipuan online.
Awal Januari lalu, aktor Wang Xing berangkat ke Thailand setelah menerima tawaran pekerjaan dari suatu agensi hiburan. Namun, setibanya di sana, dia justru diculik dan menjadi korban perdagangan manusia. Dia dipaksa bekerja sebagai penipu.
Empat hari tak ada kabar, pada 7 Januari, si aktor berhasil ditemukan di perbatasan Myanmar yang merupakan pusat perdagangan manusia dan penipuan. Kondisinya cukup menyedihkan. Kepalanya botak, kakinya terdapat bercak merah, dan tubuhnya kurus.
Dalam kurun waktu yang berdekatan, aktor China He Junmin juga menjadi korban kejahatan yang serupa. Dia pergi ke Thailand untuk syuting serial ‘Drug Enforcement Female Officer’.
| Baca Juga : Aktris Taiwan Joe Chen Kecam Influencer yang Diduga Siksa Anjing
Namun setelah ditelusuri, orang yang menyebarkan informasi soal grup tersebut adalah orang yang sama yang berkaitan dengan kasus Wang Xing.
Kejadian perdagangan manusia dan penipuan online yang semakin marak memaksa pemerintah untuk segera bertindak.
Dilansit dari Global New Light of Myanmar, pemerintah Myanmar, junta militer memutuskan untuk mendeportasi lebih dari 50.000 orang yang diduga sebagai pelaku penipuan pada 21 Januari lalu.
Mereka mengusir 55.000 orang asing yang telah terlibat penipuan di daerah perbatasan negaranya sejak Oktober 2023. 53.000 di antaranya adalah warga China. 600 warga Thailand. Sisanya adalah warga dari 25 negara lain.
| Baca Juga : Impian Jinna Han Ikuti Olimpiade 2032 Sirna dalam Kecelakaan Pesawat
Myanmar berada di lokasi strategis yang berbatasan dengan lima negara, yakni India, Bangladesh, Thailand, Laos, dan China. Namun perbatasannya menjadi sarang tempat-tempat penipuan.
Dilaporkan bahwa tempat penipuan di perbatasan Myanmar banyak dikelola oleh orang asing. Mereka menipu orang senegaranya untuk diperdagangkan dan dipaksa bekerja.
Sementara itu, pemerintah China, Myanmar, dan Thailand, telah mencapai sebuah konsensus untuk memberantas pusat penipuan online di Myanmar. Mereka berupaya untuk menangkap pemimpin sindikat penipuan dan mengungkap pusat penipuannya. (*)