Banyak orangtua merasa cemas ketika mengetahui anak mereka lahir dengan Down Syndrome. Kekhawatiran itu wajar. Namun, jika terlalu fokus pada keterbatasan, peluang besar yang tersimpan di balik keunikan anak-anak berkebutuhan khusus ini bisa tertutupi.
Faktanya, anak dengan Down Syndrome memiliki potensi yang sama besarnya dengan anak-anak lain. Mereka bisa menyalurkan bakat di bidang seni, musik, olahraga, bahkan fashion, asalkan diberi kesempatan dan dukungan yang tepat.
Down Syndrome merupakan kondisi genetik yang disebabkan kelebihan kromosom ke-21. Kondisi ini memengaruhi perkembangan fisik dan intelektual anak, serta biasanya disertai ciri khas tertentu.
Meski begitu, para ahli menegaskan bahwa potensi luar biasa tetap ada—asal tidak dipandang semata dari sisi keterbatasan.
| Baca Juga: 3 Lagu yang Dibuat Taylor Swift tentang Travis Kelce
Psikolog Pritta Tyas Mangestuti menegaskan pentingnya peran lingkungan.
“Potensi itu sering muncul jika anak mendapat eksposur dan latihan, bukan pembatasan karena stigma,” ujarnya dalam kegiatan #MerdekaDariStigma di gerai Mothercare Senayan City, Jakarta.
Menurutnya, kepercayaan diri anak sangat dipengaruhi oleh penerimaan keluarga dan masyarakat. Eksplorasi bakat bukan sekadar soal kemampuan teknis, tetapi juga rasa diterima dan dihargai.
Tiga Cara Mengasah Potensi Anak Down Syndrome
1. Jauhkan dari Stigma
Banyak yang masih melihat anak Down Syndrome dengan rasa kasihan. Pandangan ini bisa mengikis semangat mereka. “Mindset kasihan harus diganti dengan respect,” tegas Pritta. Dengan dihargai, anak akan lebih percaya diri untuk berkembang.
2. Jangan Batasi Anak
Kesempatan mencoba berbagai hal akan membuka jalan untuk menemukan bakat. Entah itu melukis, bermain musik, atau olahraga, anak perlu ruang bereksperimen. “Saat diberi ruang, rasa percaya diri dan motivasi mereka ikut tumbuh,” kata Pritta.
3. Bergabung dengan Komunitas
Komunitas seperti Seribu Paras atau POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome) memberi ruang aman bagi anak dan orang tua untuk belajar, berbagi, sekaligus merayakan pencapaian.
| Baca Juga: Aurelie Moeremans Bagi Momen USG, Suami Takjub Lihat Janin Bergerak
Kisah Inspiratif: Vanessa, Desainer Cilik Down Syndrome

Salah satu bukti nyata datang dari Vanessa, anggota komunitas Seribu Paras. Gadis cilik ini menyalurkan bakatnya di bidang desain. Ia menggambar ikon-ikon Jakarta, seperti ondel-ondel dan Monas, lalu mengubahnya menjadi motif penuh warna untuk pakaian anak.
Bakat Vanessa tidak berhenti di kertas. Karyanya kini menjadi bagian dari koleksi Mothercare, merek fashion anak ternama.
“Vanessa sudah suka menggambar sejak kecil. Dulu hanya coretan, tapi sekarang jadi karya yang membanggakan,” tutur ibunya, Fintje Tjandra.
Vanessa pun dengan polos bercerita, “Aku suka menggambar. Ini ondel-ondel cewek dan cowok, juga ada Monas,” sambil menunjukkan hasil karyanya.
Bagi keluarga, pencapaian Vanessa lebih dari sekadar karya seni. “Ini bukan hanya tentang desain, tapi tentang keberanian, penerimaan, dan harapan bahwa semua anak berhak merasa bangga atas siapa mereka,” ujar Fintje.