Dunia hiburan Indonesia kehilangan salah satu tokoh komedian legendaris, Mat Solar, atau yang memiliki nama asli Nasrullah. Kepergiannya pada usia 62 tahun meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, terutama anaknya, Haidar Rasyad, yang merasa belum bisa membahagiakan sang ayah.
Dalam unggahan emosionalnya di Instagram story @haidarrsyd, Haidar mengungkapkan rasa bersalah karena merasa belum bisa memenuhi harapan ayahnya.
“Ayah, ade bakal kangen banget sama ayah. Ya Allah, ade sayang banget sama ayah. Maaf kalau belum bisa bahagiain ayah,” tulisnya penuh haru pada Senin (17/3).

Dia juga menyesali kenyataan bahwa ayah harus berpulang sebelum sempat melihat dirinya meniti karier di dunia hiburan, seperti yang diinginkan almarhum.
| Baca Juga: Komedian Mat Solar Meninggal Dunia, Netizen Kenang ‘Bajaj Bajuri’
Namun, di tengah kesedihan dan penyesalan, Haidar berjanji untuk melanjutkan jejak sang ayah di industri hiburan. “Ayah, ade janji bakal lanjutin jejak ayah untuk menjadi aktor,” tambahnya.
Janji ini bukan sekadar ucapan, tetapi sebuah bentuk penghormatan dan dedikasi terhadap warisan yang ditinggalkan almarhum.
Bagi banyak orang, Mat Solar bukan sekadar aktor. Ia adalah bagian dari kenangan masa kecil, wajah yang menghiasi layar kaca dengan gaya khasnya yang santai namun penuh makna.
Perannya sebagai Bajuri dalam sinetron ‘Bajaj Bajuri’ bukan hanya menghibur, tetapi juga merepresentasikan kehidupan rakyat kecil yang penuh tantangan namun tetap diselimuti canda dan tawa.
| Baca Juga: Pesan Menyentuh Nikita Mirzani saat Rayakan Ultah di Penjara
Sosoknya yang bersahaja di dunia nyata pun membuat banyak orang merasa dekat dengannya. Tak heran jika kabar kepergiannya mengundang gelombang belasungkawa dari berbagai kalangan, termasuk rekan-rekan sesama artis dan para penggemar setianya.
Melawan Stroke
Sejak didiagnosis menderita stroke pada 2017, Mat Solar menjalani perjalanan panjang dalam melawan penyakitnya. Kondisinya yang semakin memburuk dalam beberapa tahun terakhir membatasi aktivitasnya, namun ia tetap berusaha menjalani terapi dan menjaga komunikasi dengan orang-orang terdekatnya.
Haidar sempat mengungkapkan bahwa meskipun terbatas dalam berbicara, Mat Solar tetap berusaha memberikan senyum kepada keluarganya. “Ayah tetap berusaha menyapa kami, meski sulit berbicara,” kenang Haidar.
| Baca Juga: YouTuber Jess No Limit Raih Subscriber Terbanyak di Asia Tenggara
Kepergian Mat Solar pada 17 Ramadhan memberikan makna mendalam bagi keluarganya. Dalam keyakinan mereka, tanggal ini merupakan momen yang penuh berkah. Bagi Haidar, ini juga menjadi pengingat untuk lebih menghargai waktu bersama orangtua dan tidak menunda untuk mewujudkan harapan mereka.

“Ya Allah kenapa ayah meninggal di waktu gak tepat. Aku sedang di luar. Ya Allah aku gak sempat ngomong sama Ayah untuk terakhir kalinya. Ya Allah,” tulis haru Popon, sapaan akrab Haidar.
Di sisi lain, rekan sesama artis, Rieke Diah Pitaloka, turut mengungkapkan rasa duka sekaligus penyesalan karena belum bisa membantu menyelesaikan permasalahan tanah yang sempat menjadi persoalan bagi Mat Solar. Namun, lebih dari itu, warisan tawa dan semangatnya akan selalu hidup dalam ingatan masyarakat.
| Baca Juga: Gandeng Andi Rianto, Dimas Supartono Remake Lagu ‘Seandainya’
Menghidupkan Kembali Semangat Mat Solar
Lebih dari sekadar mengenang, kepergian Mat Solar menjadi pengingat bagi dunia hiburan Indonesia tentang pentingnya menjaga warisan seni peran. Sitkom seperti ‘Bajaj Bajuri’ bukan hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga mencerminkan realitas sosial dengan cara yang ringan dan mudah diterima masyarakat.
Kini, tugas generasi penerus adalah melanjutkan semangatnya. Bukan hanya dengan menciptakan karya yang menghibur, tetapi juga yang memiliki kedalaman makna, sebagaimana yang dilakukan Mat Solar dalam setiap perannya.
Selamat jalan, Mat Solar. Tawa dan kisahmu akan selalu dikenang. (*)