Di tengah hiruk-pikuk jelang perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-80, Miss Eco International 2025 Yulinar Fitriani melakukan aksi unik yang bermanfaat bagi pelestarian bumi.
Melalui kegiatan bertajuk ‘Independent Spirit: Let’s Glow and Grow with Nature’, dia dan penggiat lingkungan lainnya menggelar aksi menanam 178 bibit mangrove di kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara.
“178 bibit itu punya makna tanggal 17 bulan 8 yang merupakan hari kemerdekaan RI. Tujuan kita, untuk memerdekakan lingkungan. Kemerdekaan yang sudah 80 tahun ini rasanya belum benar-benar merdeka kalau belum ada efek bagi alam di Indonesia,” ujar Yulinar Fitriani saat ditemui di lokasi, Kamis (14/8/2025).
| Baca Juga: Mengenal Sophie Kirana, Runner Up ke-4 Miss International 2024
Dalam kegiatan ini, Miss Eco International 2025 itu tidak bergerak sendiri. Ia mendapat dukungan dari berbagai pihak yang memiliki visi dan misi serupa dalam pelestarian lingkungan.
“Ada Serenitree, influencer, pihak pemerintahan, serta Kertabumi Recycling Center. Kami sama-sama menyuarakan gaya hidup ramah lingkungan,” tambahnya.
Yulinar pun ikut terjun langsung menanam bibit mangrove. Menurutnya, proses tersebut memberikan kesan tersendiri karena tidak mudah dilakukan. Air laut sempat pasang hingga sebatas dada atau sekitar 1,5 meter di atas permukaan tanah.
“Cuaca belakangan ini juga tidak cukup baik. Sering turun hujan sehingga lumpurnya cukup banyak, menyulitkan mangrove untuk tumbuh. Semoga bibit yang kami tanam bisa bertahan dengan baik,” harapnya.
| Baca Juga: Vietnam Raih Gelar Miss International 2024, Indonesia Juara 5
Senada dengan Yulinar, Pendiri dan CEO Serenitree Indonesia Sandra Djajadisastra, menegaskan pentingnya mencintai alam sebagai bagian dari mencintai negeri.
“Perilaku kita tanpa disadari ikut menyumbang kerusakan alam. Contoh sederhananya adalah pemakaian sabun mandi. Kandungan sabun yang kita pakai bisa mencemari lingkungan,” jelas Sandra yang terjun langsung menanam bibit mangrove.
“Jadi bukan sampah saja yang mencemari lingkungan, tapi juga skincare terutama sabun yang terurai ke alam. Kalau ingredients-nya mengandung bahan kimia tinggi seperti SLS (Sodium Lauryl Sulfate), itu bisa merusak biota air,” sambungnya.
Ikbar Alexander, Pendiri Kertabumi Recycling Center, menambahkan alasan memilih penanaman mangrove di tengah banyaknya isu alih fungsi lahan untuk pertambangan dan perkebunan sawit.
“Di Jakarta, pohon ini penting sebagai zona penyangga, mencegah abrasi, banjir, dan sebagainya. Mangrove juga jadi rumah bagi banyak spesies burung, ikan, biawak, dan lainnya. Jika membicarakan perubahan iklim, mangrove mampu menyerap karbon lima kali lebih besar daripada pohon di daratan,” ungkapnya. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.