Kontroversi Baru ‘When the Stars Gossip’, Rating Sentuh 1 Persen

2 weeks ago 17

Drama Korea terbaru tvN yang dibintangi Lee Min Ho dan Gong Hyo Jin, ‘When the Stars Gossip’ diterpa kontroversi untuk kedua kalinya karena masalah dialog.

Episode pertama yang tayang awal Januari lalu menuai kritikan. Pasalnya, dialog dari karakter Gong Ryong (Lee Min Ho) yang berprofesi sebagai dokter kandungan dianggap merendahkan perempuan.

“Rahim ibuku seperti sebotol alkohol, tapi menenangkan. Lantai rumah sakit hari itu kotor, tapi hangat. Walau sangat bau rokok, aku merasa aman dan disayangi, didekap dada bibi-bibiku,” itu lah dialog yang dinilai membuat tidak nyaman.

Kejadian serupa terulang di episode 6 yang tayang Sabtu (19/1). Gong Ryong lagi-lagi mengucapkan dialog kontroversial saat adegan mengobservasi dua tikus yang kawin.

“Aku adalah ahlinya soal berhubungan intim dan kehamilan,” ucap si pemeran utama.

Alhasil, banyak penonton yang melayangkan kritik, terutama terhadap sutradara dan Seo Sook Hyang selaku penulis naskah. Padahal, si penulis sempat membuat naskah untuk drama populer seperti ‘Wok of Love’ dan ‘Miss Korea’.

“Dialog itu sangat menyinggung bagi seseorang yang bekerja sebagai dokter kandungan. Tugas mereka adalah merawat wanita. Tapi drama ini menggambarkan seperti seorang peternak. Sungguh mengecewakan,” tulis seorang netizen di forum online Korea Selatan.

Selain dialog yang bermasalah, rating ‘When the Stars Gossip’ juga cukup mengecewakan. Episode satu dan dua rating 3,3 persen dan 3,8 persen. Namun, episode kedua dan keempat mengalami penurunan, yakni 2,2 persen dan 2, 8 persen.

Rating itu semakin menurun di episode lima yang tayang Sabtu (18/1). Menyentuh angka 1,8 persen. Sedangkan episode enam yang tayang Minggu (19/1), ratingnya adalah 2,9 persen. Meski meningkat, namun angka tersebut belum bisa melampau rating dua episode pertama.

Rendahnya rating ‘When the Stars Gossip’ membuat heran orang-orang di industri hiburan dan penikmat K-Drama. Para pemerannya merupakan aktor dan aktris terkenal, biaya produksi yang mencapai KRW 50 miliar (Rp 564 miliar), namun dramanya tak laku dipasaran.

Sementara itu, ada beberapa penonton yang menyuarakan kalau dramanya memiliki alur cerita yang membosankan dan tidak ada chemistry dari dua pemeran utama. (*)