Julian Casablancas Kena Sensor saat Nyanyikan Lagu tentang Palestina

3 hours ago 2
 Instagram/juliancasablancass)Julian Casablancas (Foto: Instagram/juliancasablancass)

Vokalis band The Strokes sekaligus The Voidz, Julian Casablancas kena sensor saat manggung dalam acara talkshow di CBS. Hal tersebut terjadi lantaran dia menyanyikan lagu yang berhubungan dengan Palestina.

Saat itu Julian membawakan lagu barunya, ‘Blue Demon’ bersama dengan The Voidz di talkshow ‘The Late Show with Stephen Colbert’ pada Rabu (12/3/2025) lalu. Sayangnya, pihak saluran TV, CBS menyensor salah satu lirik lagu tersebut.

Lirik yang disensor adalah kata “intifada” yang secara harfiah artinya “perlawanan”. Dalam konteks Palestina-Israel, kata tersebut merujuk pada perlawanan atau pemberontakan rakyat terhadap pendudukan yang terjadi.

CBS juga menyensor lirik yang berbunyi “Too many babies dead like their mother”, yang artinya “Ada banyak bayi yang tewas seperti ibunya.”

| Baca Juga: 6 Artis Pilih Hidup Tanpa Media Sosial, Alasannya Bikin Kaget

Sebagai informasi, ‘Blue Demon’ rilis pada 2 Maret 2025. Lagu tersebut merupakan single dari EP baru The Voidz yang kabarnya akan tayang pada musim semi mendatang.

Lagu tersebut baru dibawakan secara langsung dalam acara talkshow ‘The Late Show with Stephen Colbert’.

Aksi Julian Casablancas saat membawakan lagu ‘Blue Demon’ telah diunggah ke kanal YouTube The Late Show with Stephen Colbert pada Kamis (13/3/2025).

Penyensoran kata “intifada” pun menarik perhatian netizen. Kolom komentar unggahan YouTube tersebut pun dipenuhi dengan kata tersebut, lengkap dengan emotikon bendera Palestina.

| Baca Juga: Live Streaming Berujung Maut, Youtuber Airi Sato Tewas Ditikam

“Ketika kamu menyensor sebuah kata dan justru membuat banyak orang ingin tahu apa artinya. Kalian hanya membuat orang makin penasaran,” komentar seorang netizen.

“Kenapa bagian ‘intifada’ harus disensor? Memangnya apa yang kamu takutkan?” komentar netizen lain.

Julian Casablancas dikenal sebagai salah satu musisi yang sering menunjukkan kepeduliannya terhadap Palestina. Dia menjadi salah satu dari 600 musisi yang masuk dalam gerakan ‘Musicians for Palestine’. Itu adalah gerakan yang menyerukan pemboikotan untuk tampil di Israel. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |