Film ‘Psykopat’, Horor Mencekam dengan Sudut Pandang Kamera 360 Derajat

5 days ago 13
 Naomi/Nyata)Film 'Psykopat' diproduseri Irwansyah, Renaldo Samsara dan Stefanus Dimas Putra. (Foto: Naomi/Nyata)

Film ‘Psykopat’ akan tayang di bioskop pada 6 Februari 2025 mendatang. Di bawah arahan sutradara Renaldo Samsara dan Matthew Hart, film bergenre drama horor misteri itu mencoba menawarkan sesuatu yang berbeda bagi para pecinta horor.

“Dulu saya hobi main game. Terus saya pikir pengalaman jadi first person point of view (POV/ kamera 360 derajat) itu sepertinya menarik buat dibawa ke tema horor yang cukup populer di Indonesia. Jadi Film ini awalnya dari eksperimental. Trus kita dapat dukungan dari para pemain-pemain lain untuk join di sini, bisa bawain cerita ini, maka kita coba konsep ini untuk pertamakalinya,” ungkap Renaldo Samsara saat ditemui di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, pada Kamis (30/1).

Renaldo mengatakan tantangan terbesar saat proses syuting dari sisi teknis pembuatan filmnya. Pihaknya harus dihadapi dengan ruang adegan atau set yang cenderung 360 derajat atau sudut pandang kamera yang tertuju ke segala arah.

| Baca Juga: Lakukan Adegan Vulgar, Ini Cara Aliando Syarief-Aisyah Aqilah Jaga Batasan

“Hal ini juga sering kali memengaruhi teknis perekaman suara di mana operator perekam harus menjaga posisinya di belakang kamera yang terus berjalan,” kata Renaldo.

Alumnus Nanyang Academy of Fine Arts itu menambahkan, dari sisi non-teknis, pihaknya harus melakukan adegan bersama aktor yang menggunakan helm khusus untuk menopang kamera yang diletakkan di depan wajah mereka.

“Total berat kamera beserta aksesoris lainnya itu kurang lebih 4,5 kg. Jadi untuk pertama kalinya juga, para aktor berusaha menjaga peran mereka sambil mengimbangi pengoperasian sisi teknis tersebut.”

| Baca Juga: Aliando Syarief Takut Perankan Psikopat di Serial ‘Cinta Mati’

Dengan beban perangkat yang cukup berat, Renaldo menyebut proses syuting kala itu dilakukan dengan sangat hati-hati.

 Dok. Pri)Hannah Al Rashid saat menggunakan helm khusus selama syuting film ‘Psykopat’. (Foto: Dok. Pri)

Renaldo mengatakan kamera helmet rig itu memang dibuat khusus untuk film ‘Psykopat’. Walaupun awalnya menghibur untuk para aktor karena dianggap pengalaman baru. Namun setelah beberapa hari syuting, para pemain mulai merasa kelelahan dengan helm tersebut.

“Hari pertama sampai ke tiga, masih pada selfie, hari ke empat mulai pada pegel,” kata Renaldo.

Cornelio Sunny, salah satu aktor yang berperan di film tersebut menceritakan pengalamannya harus berjuang menggunakan helm khusus seberat 4,5 kilogram tersebut. Bukan hal mudah menopang helmet rigging. Sebab alat tersebut digunakan setiap hari.

“Berat banget. Jadi kalau habis take, kami break dulu 20 menit, biar enggak ‘syaraf kejepit’. Berat tapi oke, itu fun karena perspektif baru dalam perfilman Indonesia. Jadi lumayan menarik untuk kami eksekusi bersama,” ujar Sunny.

Memang helm khusus tersebut dibuat sebagai konsep baru untuk digunakan setiap karakter sebagai point of view (PoV) mereka. Di mana gambar yang disuguhkan akan menggunakan point of view (PoV) dari setiap karakternya.

| Baca Juga: Hannah Al Rashid Gunakan Alat Khusus saat Syuting Film ‘Psykopat’

Terbawa Karakter

Film yang diproduseri oleh Irwansyah, Renaldo Samsara dan Stefanus Dimas Putra itu mengisahkan tentang Rufus (Arifin Putra), seorang mentalis sukses dan terkenal.

Dia mengundang empat peserta yaitu Michael (Nino Fernandez), Risma (Nadine Alexandra), Lingga (Irwansyah) dan Laila (Hannah Al Rashid) untuk menghadapi tantangan tinggal di rumah mewah bekas pembunuhan.

Rumah tersebut memiliki reputasi kelam karena pernah terjadi pembunuhan keluarga Lewis (Cornelio Sunny), Serena (Nana Mirdad) Zack (Marthino Lio) dan Sara (Zara Brophty).

Sunny mengaku sempat berdiskusi dengan psikolog untuk mendalami karakter Lewis yang mengalami depresi.

“Sempat ke psikolog juga, sempat ngobrol. Kebetulan kuliah saya psikologi juga. Jadi waktu itu saya ngobrol, saya berusaha mencari tahu penyakitnya kira-kira ini, dan yang dibutuhkan seperti apa,” kata pria kelahiran Surakarta 15 April 1985 itu.

| Baca Juga: Ngaku Penakut, Dimas Anggara Malah Sutradarai Film Horor ‘Aplikasi Iblis’

Namun, kekasih Ratu Sofya itu enggan membocorkan lebih jauh terkait karakter Lewis. Hanya saja, Sunny mengungkap bahwa selama proses syuting berlangsung, rekan-rekan sesama cast sampai segan untuk mengajaknya mengobrol saking Sunny terlalu mendalami peran Lewis yang digambarkan cukup ‘menyeramkan’, tapi bukan dalam konteks horor.

“Mungkin kalau sekarang udah lupa ya. Tapi di saat itu sih ketika saya lagi syuting, nggak ada yang bisa ajak ngobrol. Jadi habis take, saya diam di pojokan. Kayak enggak ada yang berani ajak ngobrol juga. Nggak tahu juga kenapa mungkin terlalu seram atau apa saya nggak tahu,” kata pemeran dr. Sandy Raharja dalam film Tuhan Ijinkan Aku Berdosa itu.

Sunny merasa Psykopat membawa angin segar dalam industri perfilman Tanah Air dengan genre thriller yang bersinggungan dengan sci-fi, sehingga penonton tidak hanya disuguhkan film horor dan drama. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |