Film Indonesia dengan Budaya Tionghoa, Ada Horor hingga Komedi

1 week ago 16
 Instagram)Film Indonesia dengan Budaya Tionghoa (Foto: Instagram)

Budaya Tionghoa menjadi salah satu sumber inspirasi sineas Indonesia dalam membuat film. Dari judul-judul tersebut, penonton tidak hanya terhibur, tapi pengetahuannya juga bertambah.

Film dengan budaya Tionghoa yang telah dibuat pun memiliki beragam genre, mulai dari horor hingga drama komedi. Berikut beberapa judulnya.

Pernikahan Arwah (2025)

Masyarakat Tionghoa mempercayai upacara pernikahan yang dilakukan oleh satu atau dua arwah. Hal tersebut dilakukan agar mereka yang telah tiada memiliki pasangan di akhirat.

Hal tersebutlah yang secara tidak sengaja terjadi di persiapan pernikahan Salim (Morgan Oey) dan Tasya (Zulfa Maharani). Bukannya berbahagia, pasangan tersebut justru mendapat teror dari leluhur keluarga Salim.

| Baca Juga: Masuk Tahap Produksi, Siapa Pemeran Film ‘Rangga dan Cinta’?

“Film ini mengkombinasikan tradisi budaya dengan elemen horor yang sarat akan emosi. Kami berharap cerita ini tidak hanya menyajikan pengalaman menonton yang intens, tetapi juga menggugah rasa ingin tahu terhadap aspek-aspek budaya Tionghoa yang jarang diangkat,” ucap sutradara film Paul Agusta,  dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (1/11).

Cinta 5 Unsur (2022)

Selanjutnya ada film komedi-romantis berjudul ‘Cinta 5 Unsur’. Kisahnya sendiri berpusat pada Cibeng (Junior Liem) yang merupakan warga China Benteng, Tangerang.

Diceritakan Cibeng selalu gagal dalam berbisnis. Suatu ketika seorang guru menyuruhnya untuk memahami dan menerapkan lima unsur kehidupan, yaitu tanah, air, api, udara, dan logam.

Dia pun berusaha untuk menerapkan hal tersebut dalam bisnisnya meski tidak mudah.

Cek Toko Sebelah 2 (2022)

Film Indonesia dengan budaya Tionghoa lainnya adalah ‘Cek Toko Sebelah 2’.

Ceritanya berpusat pada sebuah keluarga Tionghoa-Indonesia yang memiliki toko kelontong. Keluarga tersebut sempat berada dalam gejolak hidup yang rumit.

Kisahnya merupakan kelanjutan dari film pertamanya, ‘Cek Toko Sebelah’, di mana Erwin (Ernest Prakasa) dan Natalie (Laura Basuki) telah bertunangan. Menjelang pernikahan, kedua keluarga menemui beberapa masalah.

| Baca Juga: Akting Gilga Sahid di Film ‘Ambyar Mak Byar’ Dipuji AHY

Masalah tersebut pun diselesaikan dengan cara-cara khas masyarakat Tionghoa yang selalu memegang teguh kekeluargaan. Tidak hanya itu, perayaan Imlek juga digambarkan dalam film tersebut.

Ngenest (2015)

Ada juga film semi-autobiografi Ernest Prakasa yang merupakan seorang keturunan Tionghoa, ‘Ngenest’. Film tersebut menggambarkan bagaimana pengalamannya dalam menghadapi diskriminasi dan stereotip sebagai keturunan China.

Di film tersebut, beberapa percakapan dalam bahasa Mandarin juga muncul. Hal tersebut menunjukkan bagaimana keluarga Ernest Prakasa masih memegang teguh tradisi Tionghoa. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |