
Disneyland terbaru akan dibangun di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dan akan menjadi taman hiburan paling modern dan mahal dalam sejarah Disney. Proyek itu menggandeng Miral dan diperkirakan menelan biaya lebih dari USD10 miliar (sekitar Rp165 triliun).
Dikutip dari laman The Walt Disney Company, rencana pembangunan taman hiburan baru di Abu Dhabi, UEA, akan menjadi Disneyland pertama di kawasan Timur Tengah dan taman ke tujuh secara global.
CEO Disney, Bob Iger, menyebut proyek itu sebagai momen bersejarah. Disneyland Abu Dhabi akan dibangun di Yas Island, kawasan hiburan terkemuka yang sudah menjadi rumah bagi Ferrari World dan Warner Bros. World.
“Kami ingin membangun Disneyland yang sangat modern, dengan kastil pertama yang benar-benar futuristik dan muncul dari gurun pasir,” ujar Iger dalam wawancara di Good Morning America pada Kamis (8/5) lalu.
| Baca Juga: Sosok Leo XIV, Paus Pertama Asal AS Bergelar Sarjana Matematika
Bob Iger menyatakan Disneyland Abu Dhabi akan menjadi taman hiburan paling canggih secara teknologi yang pernah dibangun oleh Disney.
Desain taman akan menampilkan kombinasi khas Disney dan sentuhan budaya Emirat, dengan konsep authentically Disney and distinctly Emirati.
Taman ini akan menyajikan berbagai wahana ikonik seperti Kastil modern Disney (ikon utama taman), zona bertema dari film-film populer seperti Frozen, Star Wars, dan Moana. Ditambah dengan teknologi imersif terbaru dari tim kreatif Imagineers Disney.
Investasi Tanpa Modal dari Disney

Dilansir dari laman ABC, salah satu hal paling menarik dari proyek tersebut adalah model bisnisnya. Disney tidak menginvestasikan modal finansial untuk pembangunan taman hiburan. Seluruh pembiayaan akan ditanggung oleh Miral, perusahaan pengembang atraksi hiburan terkemuka asal Abu Dhabi.
| Baca Juga: Punya Rumah Megah, Programmer China ini Justru Pilih Tinggal di Mobil
Miral akan menangani seluruh biaya pembangunan (diperkirakan lebih dari USD10 miliar atau Rp165 triliun), pengelolaan operasional taman hiburan Infrastruktur pendukung dan pengembangan kawasan.
Sementara Disney akan menyumbangkan lisensi merek dan kekayaan intelektual (IP), desain dan arahan kreatif melalui tim Imagineers, dan pengawasan kualitas untuk menjaga standar global Disney.
“Ini adalah proyek warisan untuk generasi masa depan,” kata Mohamed Khalifa Al Mubarak, Ketua Miral. “Kami membangun sesuatu yang spesial untuk dunia.”
Bob Iger menjeleaskan Disney memilih Abu Dhabi karena lokasinya yang sangat strategis. UEA merupakan persimpangan antara Asia, Eropa, dan Afrika, menjadikannya tempat ideal untuk menjangkau pasar wisatawan baru.
“Abu Dhabi adalah hub global. Kami melihat potensi besar di kawasan ini untuk pertumbuhan pengunjung Disneyland,” jelas Iger.
Dengan lokasi ini, Disneyland Abu Dhabi berpotensi menarik jutaan wisatawan dari Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Afrika Utara. Pasar yang selama ini belum tergarap maksimal oleh taman-taman Disney lainnya.
| Baca Juga: Momen Viral di Balik Gemerlap Met Gala 2025, Ada Stylist Diseret Polisi
Kapan Disneyland Abu Dhabi Dibuka?
Hingga saat ini, belum ada tanggal resmi pembukaan Disneyland Abu Dhabi. Namun Miral menegaskan bahwa proyek ini akan dipercepat tanpa mengorbankan kualitas.
Pembangunan akan segera dimulai dengan target menjadi salah satu destinasi wisata utama dunia dalam beberapa tahun ke depan.

Sebelum Abu Dhabi, berikut adalah daftar taman Disneyland yang sudah berdiri:
1. Disneyland California (1955) – Taman pertama dan orisinal di Anaheim, simbol dari visi Walt Disney.
2. Walt Disney World Florida (1971) – Komplek hiburan raksasa dengan empat taman utama, termasuk Magic Kingdom dan Epcot.
3. Tokyo Disneyland (1983) – Taman Disney pertama di luar Amerika, hasil kolaborasi dengan Oriental Land Company.
4. Disneyland Paris (1992) – Taman utama di Eropa, menggabungkan gaya arsitektur Prancis dan dunia Disney.
5. Hong Kong Disneyland (2005) – Hadir di Asia Tenggara dengan ukuran lebih kecil tapi tetap penuh wahana interaktif.
6. Shanghai Disney Resort (2016) – Taman terbesar di Asia, mengedepankan modernitas dan budaya Tiongkok lokal. (*)