Susannah Scaroni kembali mencatatkan namanya di panggung internasional. Atlet balap kursi roda asal Amerika Serikat itu tampil luar biasa di TCS Sydney Marathon, pada 31 Agustus 2025 lalu.
Dia melesat ke garis finis dengan catatan waktu 01:44:52. Memecahkan rekor all-comers yang sebelumnya dipegang juara nasional Australia, Madison de Rozario.
”Terima kasih Sydney Marathon yang debut sebagai World Marathon Majors (WMM) dengan standar setinggi ini. Sungguh luar biasa melihat bagaimana divisi paralimpik direncanakan dan dieksekusi setara dengan pelari,” tulis Scaroni di akun media sosialnya.
Baginya, kemenangan bukan sekadar angka di stopwatch, melainkan bukti bagaimana representasi olahraga inklusif mampu menginspirasi banyak orang.
| Baca Juga : Empat Artis Indonesia Taklukkan Sydney Marathon 2025
Perjalanan Susannah Scaroni tidaklah mudah. Pada usia lima tahun, dia mengalami kecelakaan mobil yang melukai tulang belakangnya.

Sejak itu dia harus menggunakan kursi roda. Namun semangat bersaing mendorongnya mencoba olahraga adaptif sejak kecil. Mulai dari basket hingga akhirnya jatuh hati pada balap kursi roda.
”Beruntung saya mengenal olahraga adaptif saat berusia sepuluh tahun. Saya senang melakukan apa pun, sampai akhirnya mencoba balap kursi roda dan langsung jatuh cinta,” ujarnya.
Ketekunan itu membawanya ke panggung dunia. Dia tampil di empat edisi Paralympic Games. Yaitu London 2012, Rio 2016, Tokyo 2020, dan Paris 2024.
| Baca Juga : Hamil 8 Bulan, Lee Si Young Ikut Sydney Marathon 2025
Dari Tokyo, emas di nomor 5000 meter serta perunggu di 800 meter, dibawa pulang. Di Paris, medali perak dan perunggu, masuk kopernya.
Namun di balik catatan gemilang itu, Scaroni pernah hampir kalah oleh dirinya sendiri. Saat SMA, dia mengalami gangguan makan yang membuat tubuhnya rapuh. Dari sana, dia belajar bahwa nutrisi adalah kunci performa atlet.
”Itu terjadi ketika saya tidak makan cukup. Saya cedera, lalu dibantu seorang ahli gizi. Dari situlah saya sadar betapa pentingnya makanan,” kenangnya seperti dilansir dari Voice Sport.
Sejak itu, dia menekuni ilmu dietetika hingga resmi menjadi ahli gizi terdaftar.
”Makan lebih banyak membuat saya lebih kuat dan lebih cepat. Dari situ saya paham betapa vitalnya peran nutrisi bagi atlet,” tegasnya.
| Baca Juga : Lee Ki Yong, Top Model Korea Selatan Kini Jadi Pegawai Restoran
Kini Scaroni tidak hanya dikenal sebagai juara dan pemegang rekor, tetapi juga suara yang memperjuangkan kesadaran gizi dan representasi olahraga inklusif. Ia sering memberi pesan sederhana namun kuat untuk generasi muda.
”Makanlah lebih banyak, lalu lihat waktu dan kecepatanmu. Tubuhmu mesin yang luar biasa. Beri ia bahan bakar yang tepat, ia akan membawamu lebih jauh,” ujarnya.
Bagi Susannah Scaroni, balap kursi roda bukan sekadar olahraga, melainkan cara menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah akhir. Dengan kursi roda, ia justru menemukan jalannya menuju puncak dunia. (*)
Jangan ketinggalan berita terbaru dan kisah menarik lainnya! Ikuti @Nyata_Media di Instagram, TikTok, dan YouTube untuk update tercepat dan konten eksklusif setiap hari.