Anantya Kirana Menangis Usai Nonton Film ‘Rumah Untuk Alie’

1 week ago 13
 Bayu/Nyata)Anantya Kirana (dua dari kiri) tak kuasa menahan air mata usai penayangan perdana 'Rumah Untuk Alie'. (Foto: Bayu/Nyata)

Anantya Kirana menangis setelah menyaksikan penayangan perdana film Rumah Untuk Alie yang digelar Falcon Pictures pada Rabu (10/4), di XXI Epicentrum, Jakarta.

Di tengah tepuk tangan penonton yang baru saja larut dalam kisah tragis seorang anak perempuan, aktris muda itu berdiri diam, lalu menyeka pipinya yang basah.

Anantya tidak sekadar memerankan tokoh Alie, ia menghidupkan luka, ketakutan, dan harapan seorang anak yang terbuang dari rumahnya sendiri.

Baginya, film ini adalah pengalaman yang mengubah cara pandangnya sebagai manusia, bukan hanya seorang pemain film.

| Baca Juga: Dapat Ancaman Pembunuhan, Christopher Landon Mundur dari ‘Scream 7’

“Saya menangis saat menonton hasil akhirnya,” kata Anantya dengan suara bergetar.

“Perjalanan Alie benar-benar menyentuh hati saya. Ini bukan sekadar akting. Saya rasa banyak anak di luar sana yang mengalami hal seperti ini, tapi memilih diam. Lewat film ini, saya ingin menyuarakan suara mereka,” sambungnya.

Film ‘Rumah Untuk Alie’ diangkat dari novel populer karya Len Liu dan disutradarai oleh Herwin Novianto. Film ini mengangkat kisah seorang anak perempuan yang kehilangan ibunya, lalu terjebak dalam lingkaran kekerasan dari keluarganya sendiri.

Alie juga menghadapi perundungan di sekolah, menjadikannya simbol dari banyak anak yang tak pernah punya ruang aman untuk bertumbuh.

| Baca Juga: Pemeran Pengganti Akhirnya Dapat Panggung Penghargaan di Oscar

Dalam gala premiere tersebut, sejumlah aktor turut hadir, di antaranya Rizky Hanggono yang memerankan ayah Alie. Ia mengaku perannya sebagai ayah penuh amarah menjadi tantangan emosional tersendiri.

“Saya ingin penonton merenung: bagaimana luka orang dewasa bisa melukai anak-anak yang tidak tahu apa-apa,” ujar Rizky.

Sutradara Herwin Novianto juga menyampaikan bahwa film ini merupakan salah satu karya paling emosional dalam perjalanan kariernya. Ia berharap film ini bisa menjadi ruang refleksi, khususnya bagi para orang tua.

“Kami ingin membawa penonton masuk ke dunia batin seorang anak yang terluka,” ucap Herwin. “Film ini bukan cuma tentang penderitaan, tapi tentang harapan. Semoga orang tua bisa lebih mendengar, dan anak-anak merasa tidak sendirian,” tambahnya.

Film ‘Rumah Untuk Alie’ dijadwalkan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 17 April 2025. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |