Menjadi artis terkenal di usia yang masih muda ternyata tidak semudah dibayangkan. Kepolosannya membuat sebagian orang kehilangan masa bermain di usia mereka.
Ada beberapa artis tanah air yang merasa pernah menjadi korban eksploitasi anak, baik dari manajemen maupun orang tua.
1. Zsa Zsa Utari
Zsa Zsa Utari mengawali karier di dunia seni peran sejak berusia satu tahun.
| Baca Juga : Tampil Cantik dengan Warna Lipstick Pilihan Zsa Zsa Utari
Dalam bincang-bincang podcast yang dipandu oleh Kiky Saputri pada 25 April 2024, bintang ‘Scandal 3’ itu merasa dieksploitasi oleh orangtuanya. Hingga saat ini, Zsa Zsa masih menyimpan perasaan tersebut.
Zsa Zsa merasa kehidupan masa kecilnya direnggut oleh orangtuanya. Kehidupannya monoton dan berkutat hanya soal syuting agar menghasilkan pundi-pundi untuk keluarga.
Meski demikian, Zsa Zsa tidak pernah menyesali kehidupan yang sudah dia jalani itu.
2. Baim Cilik
Baim Cilik juga merasa dieksploitasi oleh orangtuanya. Dalam sebuah podcast pada 2024 lalu, ia menyebut ayah memintanya syuting striping hingga malam hari saat masih kecil.
| Baca Juga : Tak Dinafkahi Ayah Kandung, Baim Cilik Berjualan Susu Kambing
Kesadaran akan eksploitasi itu baru dirasakan Baim saat duduk di bangku SMP. Selain tak diberi nafkah sejak 2022, ayah Baim juga menyalahgunakan uang hasil kerja keras mantan artis cilik itu.
3. Arumi Bachsin
Hubungan Arumi Bachsin dengan ibundanya pernah tak harmonis. Di tahun 2010, Arumi dikabarkan kabur dari rumah karena tidak tahan dengan tindakan orangtuanya.
Ia lantas melaporkan orangtuanya sendiri ke Polda Metro Jaya atas tuduhan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan eksploitasi anak.
| Baca Juga : Kisah Pilu Baim Cilik, Tak Dinafkahi Ayah Kandung hingga Uang Dibawa Kabur
Kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Arumi juga menceritakan tentang semua yang terjadi hingga dirinya depresi.
4. Aurelie Moeremans
Aurelie Moeremans pernah dieksploitasi oleh rumah produksi Multivisionplus (MVP) pada 2010. Komnas Perlindungan Anak menemukan adanya eksploitasi anak dalam kontrak Aurelie Moeremans dalam perjanjian kerja dengan pihak MVP.
Kontrak milik Aurelie yang dibuat oleh rumah produksi tempat dia bernaung saat itu tidak mencantumkan isi UU Ketenagakerjaan yang menyebutkan hanya boleh syuting atau bekerja tiga jam sehari. Apalagi ketentuan yang tidak membolehkan bekerja di malam hari. (*)