Sosok Leo XIV, Paus Pertama Asal AS Bergelar Sarjana Matematika

6 hours ago 4
 Dok. Alberto Pizzoli/AFPPaus Leo XIV terpilih menjadi Paus ke-267. Foto: Dok. Alberto Pizzoli/AFP

Robert Francis Prevost yang memilih nama kepausan Paus Leo XIV dinobatkan menjadi pemimpin gereja Katolik baru dalam konflaf yang dilaksanakan pada Kamis (8/5).

Dia resmi menggantikan kepemimpinan mendiang Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April 2025 karena komplikasi.

Dalam kemunculan pertamanya di depan publik, berbicara dari balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, dia mengatakan akan melanjutkan semangat Paus Fraksiskus yang selalu menjunjung perdamaian dan mengingat kaum yang menderita.

“Mari kita simpan dalam ingatan kita, suara Paus Fransiskus yang lemah namun selalu berani, yang memberkati Roma dan dunia pada pagi hari Paskah. Izinkan saya untuk melanjutkan berkat yang sama itu,” ujarnya.

| Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Sosok Paus Fransiskus Lewat Film

Paus Pertama dari Amerika Serikat

Robert Francis Prevost mencatatkan sejarah baru sebagai Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat. Dia lahir di Chicago, Illinois, pada 14 September 1955.

Ayahnya, Louis Marius Prevost, adalah keturunan Prancis dan Italia. Sedangkan ibunya, Mildred Martinez berdarah Spanyol. Dia memiliki dua saudara laki-laki, Louis Martin dan John Joseph.

Dia menghabiskan masa kecil dan remajanya bersama keluarga. Kemudian mendalami agama Katolik dengan bergabung di Seminari Minor Ordo Agustinus.

Bergelar Sarjana Matematika dan Hukum

 Dok. ReutersRobert Francis Prevost bersama mendiang Paus John Paul II (1978-2005). Foto: Dok. Reuters

Paus Leo XIV menempuh pendidikan perguruan tinggi di Universitas Villanova, Pennsylvania. Pada 1977, dia memperoleh gelar matematika dan juga mempelajari ilmu filsafat.

| Baca Juga : Paus Fransiskus Meninggal, Penonton Film ‘Conclave’ Meroket

Pada tahun yang sama, dia bergabung dengan Ordo Santo Agustinus (O.S.A.). Mengucapkan kaul pertama (janji mengabdikan diri kepada Tuhan) pada 2 September 1978. Disusul dengan kaul khidmatnya pada 29 Agustus 1981.

Robert Prevost kemudian kembali belajar di Catholic Theological Union di Chicago. Mempelajari teologi dan meraih gelar Magister Divinitas pada 1982. Pada tahun yang sama, dia ditahbiskan menjadi imam.

Berselang dua tahun kemudian, dia memperoleh gelar sarjana hukum kanon dari Pontifical University of Saint Thomas Aquinas (Angelicum) di Roma, diikuti dengan gelar doktor pada tahun 1987.

Pada 2014, Universitas Villanova menganugerahinya gelar doktor kehormatan di bidang humaniora.

| Baca Juga : Momen Lucu Paus Fransiskus Semasa Hidup, Sukses Undang Tawa

Mengabdikan Diri di Peru

 Dok. Julio Reano/APPaus Leo XIV saat berkhotbah di perayaan Corpus Christi di Peru pada 2015. Foto: Dok. Julio Reano/AP

Meski masa kecil dan remajanya dihabiskan di Amerika Serikat, namun kehidupan dewasa Paus Leo XIV lebih banyak dihabiskan di Peru.

Dia dikirim ke misi Agustinian di Chulucanas, Piura, Peru pada 1985-1986. Pada 1987, dia bergabung dengan misi di Trujillo, masih di Peru, sebagai direktur proyek pembinaan bersama untuk para kandidat Agustinian dari vikariat Chulucanas, Iquitos, dan Apurimac.

Robert Prevost menghabiskan 11 tahun di sana, hingga dia mendapatkan kewarganegaraan Peru. Jabatannya mencakup prior komunitas (1988–1992), direktur pembinaan (1988–1998), instruktur anggota yang telah mengucapkan kaul (1992–1998), hingga vikaris yudisial di Keuskupan Agung Trujillo (1989–1998).

Selain itu, dia juga menjadi guru Hukum Kanon, Patristik, dan Teologi Moral di Seminari Tinggi ‘San Carlos y San Marcelo’. Serta dipercaya mengurus pelayanan pastoral Bunda Maria Bunda Gereja, yang menjadi awal berdirinya paroki Santa Rita (1988–1999).

Selama tinggal di Peru, Paus Leo XIV menunjukkan kepedulian terhadap kaum-kaum yang ‘lemah’. Dia melayani langsung rakyat miskin yang tinggal di pinggiran kota.

| Baca Juga : 8 Kata Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Meninggal Dunia

Diangkat Menjadi Kardinal oleh Mendiang Paus Fransiskus

 Dok. Vatican MediaRobert Francis Prevost bersama mendiang Paus Fransiskus. Foto: Dok. Vatican Media

Sebelum terpilih menjadi Paus, Robert Prevost telah memegang posisi penting di berbagai tingkat keuskupan.

Pada 3 November 2014, mendiang Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Peru di Chiclayo. Pada 2018, dia terpilih menjadi wakil presiden kedua Konferensi Episkopal Peru.

Dia juga sempat menjabat sebagai anggota Kongregasi untuk Klerus, anggota Kongregasi untuk para Uskup, Administrator Apostolik Keuskupan Peru di Callao. Hingga akhirnya diangkat menjadi Uskup Agung pada 2023.

Satu tahun setelahnya, mendiang Paus Fransiskus resmi mengangkatnya menjadi Kardinal. Bukti bahwa dia memang layak berada dalam kelompok penting pemimpin Katolik. Dan kini, dia terpilih menjadi Paus ke-267. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |