Pelari Kanada ini Menangi Lomba Marathon Sambil Menyusui

5 days ago 14

Meghan Markle pernah mengungkapkan, menyusui terasa seperti lari maraton, terutama saat awal kelahiran Archie. Tapi pelari Kanada ini justru memenangkan lomba marathon sambil menyusui.

Pelari lintas alam (trail run) asal Kanada itu bernama Stephanie Case. Dia baru melahirkan enam bulan yang lalu, dan kini berhasil menjuarai ajang Ultra-Trail Snowdonia pada 17 Mei 2025, meski sambil menyusui.

Case meraih medali emas lomba ultramarathon 100 kilometer tersebut dengan catatan waktu 16 jam 53 menit dan 22 detik.

Waktu yang dicatatkan Case empat menit lebih cepat dari Lauren Graham, pelari Inggris yang menempati posisi ke dua.

| Baca Juga : Detik-detik Ledakan Amunisi di Garut Berdasarkan Kesaksian Korban Selamat

Kisah pelari Kanada itu semakin inspiratif karena Stephanie Case memenangkan lomba meski telat memulai start. Saat waktu berjalan 30 menit dan peserta lain sudah berlari jauh, ia baru memulai perlombaan.

Padahal, atlet trail run berprestasi yang sempat masuk peringkat dunia itu sempat vakum dari dunia lari selama tiga tahun.

Jeda tersebut dilakukannya demi mendapat momongan. Meski mengalami keguguran dan beberapa kali gagal program bayi tabung (IVF). Akhirnya, penantiannya berbuah manis dengan kelahiran putrinya, Pepper, pada November 2024 lalu.

| Baca Juga : Firasat Istri Korban Ledakan Amunisi Garut, Sempat Larang Suami Bekerja

Ultra-Trail Snowdonia adalah perlombaan lari lintas alam yang diselenggarakan di Snowdonia Wales, Inggris. Case mengaku tidak memiliki ekspektasi tinggi kala itu.

Suami dan anaknya, John Roberts dan Pepper, menemui Case di dua pos bantuan khusus, yaitu di Km 20 dan Km 80. Selain itu, Case juga meminta izin khusus kepada panitia untuk menyusui bayinya di pos Km 50.

Meskipun waktu lomba tidak berhenti saat istirahat, Case memanfaatkan momen tersebut untuk menyusui dan mengisi ulang energinya.

Dalam unggahan bersama di Instagram dengan agensi foto dan video Prancis bernama Peignee Verticale, Stephanie tertangkap kamera menyusui bayinya sambil makan semangka di lokasi perlombaan.

| Baca Juga : Setelah 10 tahun, Pria UK akan Transplantasi Ulang 8 Organ Sekaligus

“Tujuan saya bersenang-senang dan memastikan anak tetap mendapatkan makan di posko bantuan. Karena tidak lagi memiliki indeks UTMB (Ultra-Trail du Mont-Blanc) dan saya juga mulai di gelombang terakhir, yakni 30 menit. (Tapi nyatanya) setelah itu bisa memimpin. Tentunya, ada ratusan pelari di depan saya, tetapi saya dapat melaju dengan kecepatan sendiri tanpa menyadari posisi saya,” tulisnya.

Dalam kacamata Stephanie, ia menggambarkan marathon tersebut layaknya mengendarai sepeda.

Setiap kilometer yang berlalu, selalu mengingatkan dirinya bahwa ia tidak kehilangan apa pun selama tiga tahun terakhir ini.

| Baca Juga : Kisah Pasangan Influencer Tiongkok, Live Streaming Seribu Kali Tanpa Libur

“Saya bahkan tidak tahu bahwa saya telah menang sampai setelah saya benar-benar melewati garis finish. Tertinggal 30 menit artinya penyelenggara lomba perlu memeriksa chip time. Dan, saya menang?!? Saya rasa perlu mengulanginya sepuluh kali,” lanjutnya.

Dengan pengalamannya tersebut, Stephanie ingin membagikan kisahnya tersebut kepada banyak busui di luar sana. “Jangan pernah takut untuk terus menetapkan tujuan besar bagi diri sendiri,” ujarnya. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |