Pangeran Harry Tak Diundang Lagi dalam Perayaan Ultah Raja Charles III

2 weeks ago 13

Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, pasangan Duke dan Duchess of Sussex, Pangeran Harry dan Meghan Markle, tidak diundang dalam acara kerajaan penting ‘Trooping the Colour’, sebuah parade militer meriah yang menjadi perayaan resmi ulang tahun sang ayah, Raja Charles III.

Ketidakhadiran mereka bukan hanya soal undangan yang tak kunjung datang, melainkan menjadi simbol dari “keretakan yang belum sembuh” dalam hubungan keluarga kerajaan Inggris.

Trooping the Colour tahun ini menjadi momen yang sangat ditunggu publik, bukan hanya karena ini adalah salah satu tradisi paling sakral dalam monarki Inggris, tetapi juga karena spekulasi tentang apakah Harry dan Meghan akan hadir.

| Baca Juga: Pangeran Harry Ingin Pakai Nama Keluarga Mendiang Putri Diana

Namun, menurut laporan People dan New York Post, keduanya memang tidak diundang lagi. Terakhir kali, Harry dan Meghan menghadiri Trooping pada saat Ulang Tahun Platinum Ratu Elizabeth pada Juni 2022.

Waktu itu, keduanya secara mencolok dijauhkan dari sorotan publik, menonton parade dari ruangan terpisah bersama bangsawan lain yang tidak bekerja dan tidak bergabung dengan penampilan balkon tradisional.

Sejak saat itu, jarak mereka dengan keluarga kerajaan semakin melebar. Bahkan pada penobatan Raja Charles pada Mei 2023, hanya Harry yang hadir secara singkat tanpa Meghan dan anak-anak mereka. Harry pun duduk jauh dari pusat acara serta langsung kembali ke California setelahnya.

| Baca Juga: Mesra, Meghan Markle Pamer Ngonser Bareng Pangeran Harry

Salah satu penyebab utama ketegangan tersebut adalah masalah keamanan. Pangeran Harry sempat mengajukan gugatan kepada pemerintah Inggris agar dirinya dan keluarganya tetap bisa mendapatkan perlindungan keamanan negara ketika berada di Inggris. Namun permintaan tersebut ditolak.

Dalam dokumen pengadilan, Harry mengungkapkan bahwa ayahnya, Raja Charles III, tidak berbicara langsung dengannya saat itu, meski telah diberi tahu mengenai kunjungannya.

Biografer kerajaan terkenal, Sally Bedell Smith, menyatakan kepada People, “Intinya adalah masalah kepercayaan. Raja tidak bisa yakin apa yang akan diungkap Harry dan Meghan ke publik.”

Mengingat wawancara eksklusif dan serial dokumenter mereka yang membuka banyak sisi gelap kehidupan di balik istana, kekhawatiran ini bukan tanpa alasan.

| Baca Juga: Dikira Teman Lama, Pangeran Harry Ketok Rumah Orang Asing

Meskipun hubungan mereka tengah membeku, Pangeran Harry menunjukkan sinyal ingin berdamai. Dalam wawancara dengan media Inggris, ia menyatakan:

“Saya ingin berdamai dengan keluarga saya. Tidak ada yang lebih saya inginkan selain hubungan yang baik. Saya tidak tahu berapa lama ayah saya akan hidup. Akan menyenangkan jika kami bisa rekonsiliasi.”

Pernyataan ini menambah sisi emosional pada situasi yang sudah rumit. Memperlihatkan bahwa meski hubungan renggang, harapan untuk rujuk masih ada.

Meghan Fokus ke Karier dan Kegiatan Sosial

Sementara Harry mengungkapkan keinginannya untuk berdamai, Meghan Markle justru terlihat fokus pada proyek-proyek pribadi dan kegiatan sosialnya di Amerika Serikat.

Awalnya, Meghan dijadwalkan hadir dalam acara gala Museum Perempuan Visioner di Los Angeles. Namun, acara tersebut dibatalkan akibat protes massal.

Meski begitu, seorang sumber mengatakan kepada media bahwa Meghan saat ini mengambil pendekatan yang lebih “dingin dan profesional”, memilih fokus ke masa depan dan proyek bisnis mereka.

“Meghan bersikap jauh lebih logis dan berorientasi ke depan. Harry masih emosional tentang hubungan keluarganya,” ungkap sumber tersebut. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |