Di balik merek kuliner rumahan yang mulai menembus pasar internasional, terdapat semangat tak tergoyahkan dari seorang wanita tangguh. Dia adalah Ayu Medianti, pendiri Mommy Keiks.
Ia adalah bukti nyata bahwa keteguhan hati dan kemandirian wanita bisa melahirkan Usaha Kecil Menengah (UKM) sukses yang menjual kue tradisional Indonesia hingga ke mancanegara.
Bermula dari titik balik hidupnya setelah perceraian pada 2012, Ayu tak menyerah pada keadaan. Dengan keahlian membuat kue yang telah diasah sejak kecil dan diperkuat dengan berbagai kursus, ia merintis Mommy Keiks dari rumahnya di kawasan BSD, Tangerang Selatan.
| Baca Juga: Kisah Pasangan Influencer Tiongkok, Live Streaming Seribu Kali Tanpa Libur
Tujuannya saat itu sederhana, yaitu menjadi ibu yang bisa mandiri dan mencukupi kebutuhan dua anaknya.
“Saya memang ingin tetap menjadi wanita independen dan bisa mencukupi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada siapa pun,” ujar Ayu Medianti kepada Nyata, Kamis (30/5/2025).

Kini, lebih dari satu dekade sejak berdiri, Mommy Keiks selalu kebanjiran pesanan untuk berbagai acara mulai dari arisan, ulang tahun, hingga stok camilan keluarga. Bahkan, pesanan datang dari luar negeri, seperti Singapura dan Qatar.
Beragam kue tradisional Indonesia yang ditawarkan antara lain serabi kinca aren, pastel mini, putu ayu, tahu isi ayam, bakpao gapit ayam pelalah, pempek ikan tenggiri, pisang ijo, kue sus dan bolu pisang, sampai kue nampan berisi aneka jajanan pasar.
| Baca Juga: Kisah Anak ART Lulus Doktor Tercepat dan Termuda di UGM
Tak hanya itu, Ayu juga menyediakan dessert dan minuman segar kekinian. Seperti es timun dan es nanas, sirsak kelapa, mochi daifuku, Asian kiamboy, sago mango, dan berbagai jenis pudding.
Harga produk sangat terjangkau, mulai dari Rp7.000 hingga ratusan ribu rupiah, menyesuaikan kebutuhan dan jenis pesanan. Itu karena produk Mommy Keiks dinilai tidak terlalu manis, menggunakan bahan alami dan pilihan.
Meski kini permintaan kian meningkat, Ayu masih memilih untuk mengelola produksi secara mandiri bersama satu asisten saja. Hal ini demi menjaga konsistensi rasa dan kualitas produk yang telah membuat para pelanggannya tetap setia sejak 2012.
“Saya belum berani menambah tim karena belum menemukan orang yang cocok dengan standar rasa dan kualitas yang saya pegang,” ungkapnya.
| Baca Juga: Kisah Muhammad Agung, Penyintas Brachial Plexus Injury yang Sering Dibully
Pesanan Mommy Keiks dibuat berdasarkan pre-order, sehingga pelanggan selalu mendapat kue dan minuman dalam kondisi segar. Ayu menyebut produk best seller-nya antara lain es nanas, pastel, dan tahu isi ayam.
Kini, Ayu bisa bernapas lega. Berkat omzet harian rata-rata Rp500 ribu hingga Rp1 juta, ia mampu mencukupi kehidupan keluarganya dari hasil usahanya sendiri.
“Mommy Keiks adalah bukti bahwa produk lokal punya potensi besar untuk mendunia. Yang penting konsisten, inovatif, dan menjaga kualitas,” tegas Ayu.
Inspirasi Ayu sejalan dengan kisah sukses UKM lainnya seperti Kata Oma Telur Gabus, yang kini telah menjadi camilan favorit di berbagai negara.
Ayo UKM, tunggu apa lagi! (*/ADV)