3 days ago
13
Nama Fathimah Alatas tak asing lagi di dunia hiburan Tanah Air. Aktris yang dikenal lewat sinetron ‘Mak Ijah Pengin ke Mekkah’ dan ‘Ngantri ke Surga’ ini telah lama berkecimpung sebagai model, pemain sinetron dan FTV.
“Sejak umur 9 bulan sampai 7 tahun, saya sudah jadi model majalah dan iklan. Beranjak remaja saya jadi brand ambassador beberapa brand. Jadi memang sudah lama berkecimpung di dunia entertaiment,”kata Fathimah mengenang awal kariernya.
Bagi Fathimah berkecimpung di dunia fashion bukan sekadar ingin mewujudkan impian. Melainkan ikut melestarikan dan mengajak generasi muda mencintai budaya sendiri. Dia mencontohkan Batik Depok, warisan budaya yang selama ini kurang dikenal masyarakat luas.
Sebagai pengurus Dekranas (Dewan Kerajinan Nasional) Kota Depok, Fathimah juga mengambil peran aktif mempromosikan batik daerah.
| Baca Juga : Rahasia Cantik Jessica Iskandar Meski Sibuk Jadi Ibu Tiga Anak
Putri Habib Abu Bakar Alatas ini, mengusung konsep Heritage Chic, sebuah tampilan modern nan elegan yang tetap membumi, cocok dikenakan lintas generasi hingga wanita berhijab.
“Saya yakin tidak banyak yang tahu kalau Depok juga punya batik, enggak cuma Solo atau Yogja. Batik Depok itu punya ciri motif yang unik seperti motif belimbing sampai Gong Si Bolong yang juga jadi ikon kota Depok, itu yang saya highlight di koleksi FATco,” jelasnya saat ditemui usai gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025).
Tak hanya piawai merancang, pengalaman belasan tahun di dunia sinetron juga membentuk selera desainnya. Fathimah Alatas menciptakan busana yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional dan mudah dipadu-padankan, seperti busana dengan detail kancing geser yang bisa diubah bentuknya dari kasual hingga formal.
“Sebagai aktor kita dituntut untuk cepat ganti kostum. Dari situ saya belajar, bikin baju itu enggak cuma soal model dan cutting, tapi juga harus praktis,” ungkap sulung dari lima bersaudara ini.
| Baca Juga : Rahasia Rambut Sehat Wanita Berhijab, Bebas Ketombe dan Rontok
Dengan semangat dan ketekunan, Fathimah membuktikan bahwa transisi dari dunia akting ke mode bukan hal yang mustahil. Kini, ia tak hanya ingin karyanya dikenal, tapi juga meninggalkan warisan budaya yang melekat dan bisa dipakai semua kalangan.
“Mungkin kalau di belakang layar boleh lah, misalnya karya aku dipakai pemainnya. Menurut aku, dunia fashion dan hiburan masih tetap ada benang merahnya,” pungkasnya.(*)
