Insiden longsor terjadi di tambang batu galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Dukupuntang, Cirebon, pada Jumat (30/5) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Hingga berita ini dirilis, dilaporkan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 13 orang dan 5 mengalami luka-luka. Korban luka dirawat di Rumah Sakit Sumber Hurip.
Pranata Ahli Humas BPBD Jabar, Hadi Rahmat, menyatakan 12 korban meninggal dunia telah berhasil diidentifikasi. Satu lainnya masih dalam proses.
Dia juga menyatakan penyebab longsor masih dalam penyelidikan. Sementara proses pencarian korban dihentikan pada 17.00 WIB karena minim pencahayaan dan akan dilanjutkan kembali esok, Sabtu (31/5).
| Baca Juga : Wanita Nyaris Tewas Saat Nonton ‘Final Destination: Bloodlines’
Melansir dari video yang beredar di media sosial, longsor tiba-tiba terjadi saat cuaca cerah. Truk pengangkut batu pun lalu lalang dan pekerja masing-masing sibuk bekerja.
Beberapa saksi menyatakan masih ada beberapa pekerja yang tertimbun tanah. Sehingga ada kemugkinan jumlah korban akan bertambah. Kepolisian juga membuka posko pengaduan.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menyatakan timnya sudah melakukan penangkapan terhadap pemilik tambang untuk dimintai keterangan. Termasuk kepala pertambangan dan lima karyawan yang mengetahui kronologi kejadian.
| Baca Juga : Satu Keluarga Tewas Imbas Kebakaran Ruko di Aceh Tamiang
Tambang batu tersebut memiliki izin usaha resmi yang berlaku hingga November 2025. Namun, pada Februari lalu, ternyata juga sempat disegel karena longsor.
Mengingat jumlah korban yang hampir 20 orang, dan insiden longsor yang berulang, pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menutup tambang untuk selamanya.
Sementara itu, daftar 12 korban yang meninggal dunia adalah Andri (41), Sukadi (48), Sanuri (47), Sukendra (51), Dedi Hirmawan (45), Sarwah (36), Rusjaya (48), Rino Ahmadi (28), Ikad Budiarso (47), Toni (46), Jamaludin (49), Wastoni Hamzah (25). (*)