Daging Kambing Picu Kanker Prostat, Benarkah?

3 months ago 33

Di balik kenikmatan daging kambing, ada banyak penyakit yang mengintai. Mulai dari kolesterol, asam urat, hingga kanker prostat. Namun, apakah itu benar?

Dijelaskan Dr. Wahjoe Djatisoesanto, dr., Sp.U (K), hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurutnya, daging kambing maupun daging merah pada umumnya memang mengandung zat yang mampu memicu kanker prostat.

“Daging merah ini jika dikonsumsi akan menghasilkan zat-zat kimia yang berpengaruh pada pertumbuhan sel kanker prostat,” ujarnya saat ditemui di KSM Urologi RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.

Tidak berarti daging merah menjadi satu-satunya pemicu kanker tersebut. Wahjoe menjelaskan pengaruh keturunan lebih besar.

| Baca Juga: Joe Biden Didiagnosis Kanker Prostat, Ketahui Gejalanya

“Tapi kalau tidak punya basic atau riwayat kanker prostat, tidak terlalu berpengaruh. Lain lagi kalau memang punya riwayat, harus hati-hati karena risikonya lebih besar. Dan hati-hati ini dalam arti harus lebih rajin memeriksakan diri secara berkala,” jelasnya.

Meski demikian, Wajoe mengatakan bahwa jumlah pasien kanker prostat di Indonesia sedikit. Diduga karena konsumsi daging merah masyarakat rendah. Hal tersebut juga berlaku bagi orang Asia.

Namun menurut penelitian, orang Indonesia atau Asia yang pindah ke Amerika dan mengadopsi gaya hidup baru, kemungkinan terkena kanker prostatnya besar.

“Ketika di Indonesia, makan daging itu sewajarnya. Tapi ketika pindah ke Amerika, pola hidupnya mengikuti gaya orang sana. Yang kalau makan steak langsung dalam porsi besar dan sering. Ya akan besar pula risikonya,” terangnya.

Wahjoe pun menyarankan agar memakan daging merah dalam porsi wajar, sesuai dengan takaran masing-masing.

| Baca Juga: Setahun Lawan Kanker Otak, TikToker Anna Grace Meninggal di Usia 19

Lebih lanjut lagi, Wahjoe menjelaskan daging kambing bukan menjadi penyebab utama kanker prostat di Indonesia. Salah satunya penggunaan zat kimia dalam makanan.

“Ada yang lebih berbahaya dari daging kambing atau sapi, yaitu zat-zat kimia yang ada di dalam makanan. Di negara kita, penggunaan bahan-bahan kimia itu tidak terkontrol dengan baik,” ujarnya.

Bahan-bahan kimia yang dimaksud adalah zat pewarna dan pengawet makanan. Kedua zat tersebut bisa menyebabkan mutasi genetik yang ganas dan menjadi kanker.

Selain itu, rokok juga berpengaruh besar terhadap penyakit tersebut,

“Rokok. Rokok itu meningkatkan risiko semua kanker,” tegasnya. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |