Tiga bersaudari dari Surabaya sukses menyandang gelar profesor. Mereka adalah Prof. (R) Dr. Ir. Anita Firmanti Eko Susetyowati, M.T alias Ita; Prof. Dr. Anggraini Dwi Sensusiati, dr. Sp. Rad, Subsp. NKL (K) alias Anggrek; dan Prof. Dr. Aktieva Tri Tjitrawati, S.H., M.Hum alias Eva.
Sebelumnya, mereka sama sekali tidak menyangka akan menjadi profesor. Mereka hanya ingin terus belajar agar bisa lepas dari jerat kemiskinan.
Hal tersebut juga didorong oleh keinginan ayah mereka yang dulunya merupakan seorang guru SD, alm. Firman Talkah.
Dipaparkan ketiganya, mendiang Firman adalah sosok pekerja keras. Pada 1965, dia meninggalkan profesinya sebagai guru untuk menjadi akuntan publik. Dia pun memboyong istri, almh. Suwartini, dan kelima anaknya ke Surabaya.
Ekonomi mereka saat itu masih belum stabil. Keluarga Firman pun hanya mampu menyewa rumah kecil ukuran 2,5 x 6 meter di Kampung Malang.
| Baca Juga: Astrid Ika Paramitha Temukan Melon Hitam Pertama di Dunia
“Di sana itu kan wilayah padat penduduk. Jadi kami terbiasa dengan orang berantem hanya untuk makan. Tingkat kejahatan juga tinggi. Belum lagi kami tidurnya berhimpitan kayak pindang,” kenang Eva saat ditemui di RS UNAIR Surabaya.
Di rumah kecil itu Firman membentuk karakter anak-anaknya. Dia kerap mengisi waktu luang mereka dengan belajar.
“Ketika kami menghadapi ujian, malam sebelumnya bapak pasti sudah pasti menguji kami terlebih dahulu,” aku Eva,
Tidak hanya mengajari, Firman juga membantu anak-anaknya ketika mengalami kesulitan belajar.
“Bapak tidak hanya memperhatikan mata pelajaran yang kami dapatkan dari sekolah, tapi juga memandu kami, ketika menghadapi kesulitan dalam belajar atau mempelajari hal-hal baru,” ujar Ita dalam kesempatan berbeda.
Firman juga membiasakan kelima anaknya untuk rajin membaca koran dan majalah. Harapannya, mereka bisa memiliki pengetahuan yang luas, sehingga bisa sukses di berbagai bidang.
Hal tersebut telah dibuktikan oleh kelima anaknya. Ita, Anggrek, dan Eva kini tidak hanya meraih gelar profesor. Mereka juga memegang jabatan tinggi.
| Baca Juga: Bocah 6 Tahun di China Operasikan Crane Demi Aksi Akrobat Orangtua
Ita adalah Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR. Anggrek merupakan Guru Besar Ilmu Radiologi Bidang Neuroradiologi Kepala Leher UNAIR. Eva juga menjadi Guru Besar Ilmu Hukum Kesehatan dan Lingkungan Internasional UNAIR.
Dua anak yang lain, Ade dan Arief memang tidak meraih gelar profesor. Namun mereka sukses di bidang sosiologi dan hukum.
Sebagai bentuk bakti, ketiga profesor bersaudari Surabaya tersebut menulis buku untuk ayah mereka. ‘Kunci Kehidupan Firman Talkah’ menjadi persembahan istimewa saat pengukuhan Eva sebagai Guru Besar di UNAIR 30 April 2025 lalu.
“Buku itu untuk mengenang sosok dan perjuangan bapak yang telah membangun fondasi kami berpikir logis dan rasional. Bagaimana perjuangan untuk naik kelas yang dilakukan oleh bapak itu melalui pendidikan,” ujar Eva.
Jangan ketinggalan berita terhangat lainnya di Tabloid Nyata Cetak! Setiap minggu, kami hadir dengan edisi terbaru yang penuh dengan kisah eksklusif, berita selebriti terkini, dan cerita inspiratif.
Dapatkan Tabloid Nyata Cetak dengan mudah! Klik link di sini untuk pemesanan via marketplace. (*)