Perseteruan hukum antara aktris Blake Lively dan sutradara sekaligus lawan mainnya dalam film ‘It Ends with Us’, Justin Baldoni, kembali mencuat ke publik.
Dilansir dari People, berdasarkan dokumen hukum terbaru yang diajukan ke Pengadilan Distrik Selatan New York pada Selasa (2/6/2025), Lively secara resmi meminta pencabutan dua tuduhan utama terhadap Baldoni.
Yakni, infliction of emotional distress (penderitaan emosional yang disengaja) dan negligent infliction of emotional distress (penderitaan emosional karena kelalaian).
Langkah itu diambil di tengah upaya tim hukum Baldoni yang meminta pengadilan memaksa Lively untuk mengungkap catatan medis dan terapi pribadinya melalui izin HIPAA.
| Baca Juga: Blake Lively Diklaim Ancam Taylor Swift Demi Lawan Justin Baldoni
Permintaan tersebut bertujuan untuk membantah klaim penderitaan emosional yang diajukan Lively dalam gugatan sebelumnya.
Namun, alih-alih memenuhi permintaan tersebut, pihak Lively memilih untuk menarik tuduhan penderitaan emosional tersebut tanpa prasangka, yang berarti gugatan itu masih bisa diajukan ulang di masa depan.
“Ms. Lively tidak bisa bermain dua sisi,” tulis pengacara Baldoni, Kevin Fritz, dalam suratnya kepada hakim Lewis J. Liman.
“Dia menolak memberikan dokumen penting yang bisa membuktikan apakah benar ada penderitaan emosional, sambil tetap ingin menyimpan hak untuk menggugat kembali kapan pun.”
| Baca Juga: Hubungan Taylor Swift dan Blake Lively Retak, Travis Kelce Unfollow Ryan Reynolds
Gugatan Masih Berlanjut, Isu Inti Belum Selesai
Menanggapi tudingan dari pihak Baldoni, pengacara Blake Lively, Esra Hudson dan Mike Gottlieb, menegaskan bahwa pencabutan sebagian gugatan tersebut adalah bagian dari strategi hukum yang lazim.
“Ini bagian rutin dari proses litigasi, bukan drama seperti yang ingin digambarkan pihak lawan,” ungkap mereka kepada People. “Kami fokus menyederhanakan kasus untuk persidangan, sementara mereka mencari bahan untuk konsumsi media.”
Meski mencabut dua klaim tersebut, Lively masih mempertahankan gugatan utama lainnya, termasuk tuduhan pelecehan seksual, pembalasan (retaliation), dan tuntutan ganti rugi dalam jumlah besar.
| Baca Juga: Karir Blake lively Makin Bersinar di Tengah Kasus Justin Baldoni
Awal Konflik Blake Lively vs Justin Baldoni
Konflik antara Blake Lively dan Justin Baldoni kali pertama mencuat ke publik pada Desember 2024. Lively menggugat Baldoni dengan tuduhan pelecehan seksual di lokasi syuting film adaptasi novel ‘It Ends with Us’ karya Colleen Hoover.
Ia juga menuduh Baldoni melakukan kampanye pembunuhan karakter sebagai bentuk balasan.
Sebulan kemudian, Baldoni melakukan gugatan balik terhadap Lively, suaminya Ryan Reynolds, serta tim publicist mereka, dengan tuduhan pencemaran nama baik, pemerasan, dan lainnya.
Pengadilan telah menetapkan persidangan untuk kedua gugatan tersebut akan berlangsung pada Maret 2026.
| Baca Juga: Taylor Swift Dipanggil Jadi Saksi Kasus Blake Lively-Justin Baldoni
Dalam berkas awal gugatannya, Lively menulis bahwa perilaku Baldoni “berdampak besar secara emosional” bukan hanya terhadap dirinya, tapi juga terhadap keluarganya, termasuk sang suami dan keempat anak mereka.
“Saya berharap gugatan ini bisa membuka mata publik terhadap taktik balas dendam yang membungkam korban pelecehan, dan memberikan perlindungan lebih baik bagi mereka yang berani bersuara,” ujar Lively dalam pernyataannya kepada The New York Times Desember 2024 lalu. (*)