Banjir Bandang Brebes Renggut 3 Korban Jiwa, 4 SD Lumpuh

3 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Banjir bandang yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, akhir pekan lalu memakan korban jiwa dan melumpuhkan sejumlah infrastruktur hingga Senin (10/11).

Dilaporkan detikJateng, setidaknya ada tiga korban jiwa akibat banjir bandang yang juga menutup jalan nasional pada Sabtu (8/11) lalu.

Dua kecamatan yang dilanda banjir bandang itu adalah Bumiayu,dan Sirampog. Banjir ini dipicu hujan deras pada Sabtu sore dan membuat Sungai Keruh dan Sungai Erang (Kalierang) meluap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban bertambah jadi tiga. Semua sudah ditemukan meninggal dunia," ucap Plt Kepala Pelaksana Harian BPBD Brebes, Wibowo Budi Santoso, Minggu (9/11) sore.

Identitas ketiga korban jiwa itu yakni Haikal Alfi (27) warga Desa Kalierang Bumiayu yang sempat dilaporkan hanyut usai tersengat listrik saat banjir bandang, lalu Suswoyo (26) hanyut usai berkebun di Dukuh Igirmanis Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog, dan Joni bin Duin (35) warga Desa Dawuhan Kecamatan Sirampog.

Jenazah Haikal ditemukan pada Sabtu (8/11) sekitar pukul 21.00 WIB di sebuah selokan berjarak 100 meter dari lokasi kejadian. Kemudian Suswoyo ditemukan tewas pada Minggu (9/11) oleh warga di sekitar sungai.

Selanjutnya Joni yang dilaporkan hilang usai berladang ditemukan tewas di bawah curug sungai pada Minggu (9/11) siang.

Empat SD belum bisa menggelar kegiatan belajar mengajar

Selain itu, sedikitnya empat SD negeri di Kecamatan Bumiayu, Brebes, pada Senin ini belum bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sekolah tersebut menjadi yang terdampak banjir bandang.

Data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes menyebut ada empat sekolah yang terdampak bencana dan belum bisa dipakai belajar. Empat SD di Desa Kalierang merupakan sekolah yang cukup parah terdampak banjir.

Selain ruang kelas masih dipenuhi lumpur, perabotan sekolah seperti meja kursi siswa masih berantakan. Di beberapa bagian, bahkan masih terdapat genangan air sisa banjir bandang.

Adapun sekolah di Buniayu yang belum aktif pascabanjir bandang adalah SDN Kalierang 01, SDN Kalierang 02, SDN Kalierang 03, dan SDN Kalierang 04. 

Desa Kalierang merupakan yang terparah terdampak banjir bandang akhir pekan lalu.

Kepala Dindikpora Brebes, Carida mengatakan, sekolah tersebut sementara libur belajar selama dua hari yakni Senin dan Selasa.

Meski tidak ada pelajaran, siswa tetap datang untuk ikut membantu pembersihan kelas masing masing. Mereka diperbantukan menguras lumpur bersama petugas BPBD dan Damkar. Kemudian mencuci meja-kursi dan mengeluarkannya untuk dijemur.

"Sementara tidak ada kegiatan belajar hari ini. Pasca banjir kondisi sekolah masih berantakan, lumpur menggenangi ruang kelas. Siswa yang datang kita libatkan bersih-bersih," ujar Carida seperti dikutip dari detikJateng.

Selain melibatkan pihak sekolah, proses pembersihan ini dibantu personal dari BPBD dan petugas Damkar. Penggunaan semprotan air ini makin mempercepat upaya pembersihan kelas dari lumpur.

"Sekolah tersebut sudah dibersihkan oleh tim Damkar, BPBD dan tenaga pendidik. Sekolah diliburkan 2 hari oleh kepala sekolah karena masih antisipasi lantai yang masih licin dan sisa genangan," sambungnya.

Desa-desa terdampak

Dari catatan BPBD Brebes, ada empat desa yang terdampak di Kecamatan Bumiayu yakni Desa Penggarutan, Desa Dukuhturi, Desa Kalierang, dan Desa Langkap. 

Di desa Kalierang itu air sempat meluap hingga ke jalan nasional dengan ketinggian sekitar 80 cm membuat arus lalu lintas lumpuh total. Jalan nasional dalam kota Kecamatan Bumiayu terendam hingga tidak bisa dilalui kendaraan. Selain itu ada tiga rumah warga yang roboh akibat kejadian ini.

Sementara untuk banjir di Kecamatan Sirampog, juga ada empat desa yang terdampak.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |