Dalam podcast Mom’s Corner Nikita Willy, Tasya Kamila mengatakan dia dan suami, Randi Bachtiar, sudah menjalin hubungan jarak jauh selama sembilan tahun. Ada sejumlah tips LDR yang mereka miliki.
“Dari 12 tahun aku kenal Randi, sembilan tahunnya aku LDR sama dia,” ungkapnya, dilansir dari kanal YouTube Nikita Willy Official, Sabtu (14/6/2025).
Selama pacaran, keduanya menjalin hubungan LDR Jakarta-Bandung. Hubungan mereka semakin menjauh ketika Randy bekerja di Batam dan Singapura, kemudian Tasya memutuskan untuk melanjutkan studi S2 di Amerika.
Setelah menikah pada 2018 pun, keduanya harus menjalani kehidupan long distance marriage (LDM). Kala itu ganti Randy yang berkuliah di Amerika.
| Baca Juga: Cara Tasya Kamila Siapkan Mental Anak Kembali Masuk Sekolah
Untungnya, sejak awal 2024 semua urusan pekerjaan dan kuliah tersebut selesai.
Meski demikian, harus ibu dua anak itu akui LDR bukan hubungan yang ideal dan cocok untuk semua orang.
“Aku juga tahu kalau ini tuh nggak ideal, bukan untuk semua orang. Karena nggak semua orang bisa melakukannya,” ujarnya.
Tasya Kamila pun memberikan beberapa tips LDR yang mungkin bisa dilakukan pasangan lain.
Salah satu hal terpenting yang harus dilakukan adalah mengetahui tantangan apa saja yang akan dihadapi. Dari sana, pasangan bisa menemukan solusinya.
“Dari pengalamanku sih, apa yang bisa dilakukan adalah bangun komunikasi yang baik sama pasangan,” ucapnya.
Menurutnya, komunikasi tidak hanya sekadar berkirim kabar. Namun juga menjelaskan pada pasangan bagaimana perasaan diri sendiri secara jelas serta apa saja yang diinginkan dari satu sama lain.
| Baca Juga: Alasan Tasya Kamila Tetap Beri Susu pada Anak Selepas ASI Ekslusif
Tips LDR lain yang bisa dilakukan adalah memahami perasaan pasangan dengan baik.
“Kami saling berkompromi, memahami, berempati sama pasangan. Sehingga kita bisa jalani ini semua tanpa harus merasa salah satu yang selalu harus dituruti (permintaannya),” jelasnya.
Terkait dengan kepercayaan, wanita 32 tahun tersebut mengatakan, itu adalah sesuatu yang harus dibangun. Baik dengan kesetiaan maupun dengan menunjukkan pilihan-pilihan yang harus diambil.
“Kepercayaan itu adalah sesuatu yang harus dibangun dan didapat, didasari dengan komitmen juga. Caranya dengan menghargai hubungan ini,” ucapnya. (*)