Syahrini Punya Julukan Baru Usai Dihujat Tampil di Cannes 2025

1 month ago 23

Syahrini punya julukan baru untuk dirinya sendiri setelah tampil di red carpet Festival Film Cannes 2025. Karena penampilannya itu, dia ramai dihujat oleh netizen.

Istri Reino Barack itu mengejutkan publik karena mendadak muncul di perhelatan festival film bergengsi dunia itu pada 15 Mei lalu.

Dia melenggang di red carpet, mengenakan gaun silver rancangan desainer Danny Satriadi. Lengkap dengan jubah bermotif bunga dan burung Garuda.

Banyak netizen yang menilai bahwa Syahrini terlihat sangat berbeda di jepretan forografer dengan unggahannya di Instagram. Tampak lebih berisi.

“Beda banget sama postingan dia di Instagram. Wajahnya berubah,” kata seorang pengguna Instagram.

“Kalau di Instagram-nya kelihatan langsing. Di kamera orang kok beda gini,” kata netizen lain.

Aisyahrani, adik Syahrini sempat membagikan video Instagram story saat kakaknya itu protes dengan hasil kamera fotografer yang membuat tubuhnya terlihat jadi lebih besar.

“Langsung dipublish, muka saya segede rumah. Mbak Getty (Getty Images, perusahaan penyedia foto. Terkenal karena hasil jepretannya yang apa adanya) itu jehong (jahat),” ujar pelantun ‘Sesuatu’.

Karena itu pula, Syahrini akhirnya menjuluki dirinya sebagai ‘Mbak Getty’. Dalam unggahan Instagram story pada Sabtu (24/5), dia memamerkan potretnya yang ‘tinggi menjulang’.

“Tinggi menjulang bagaikan Menara Eiffel mbak Getty kalau pakai 0,5 (ukuran zoom kamera),” tulisnya.

ibu satu anak itu juga mengungkap akan melanjutkan liburannya ke kampung halaman suaminya di Jepang. Mengajak serta putrinya, Princess R.

Sementara Aisyahrani yang juga mendampingi pasangan itu selama di Paris menyinggung soal penampilan red carpet si kakak.

“Seperti ituh mbak Getty padahal mbak cuma jalan di red carpet ceu getty aja loh ini ga ngomong ga apa loh mbak tapiiiii,” diakhiri dengan emotikon tertawa.

Sementara itu, selain soal penampilan, Syahrini juga diterpa kontroversi soal penghargaan yang dia terima dari United Society Council yang justru disebut diberikan oleh UNESCO. (*)