Sosok Elly Luthan, Pencipta Tarian Kematian di Film ‘Narik Sukmo’

13 hours ago 5

Tak hanya menyuguhkan kisah horor, film ‘Narik Sukmo’ juga mengangkat kisah penari tradisional Jawa. Banyak adegan menari yang dilakukan Febby Rastanty, Yama Carlos hingga Kinaryosih.

Mereka menarikan tarian yang khusus diciptakan maestro tari sekaligus aktris senior, Elly Luthan.

“Tari Jawa itu kan macam-macam ya, ada klasik hingga tarian rakyat. Jadi kembali lagi, saya harus menginterprestasi film ini sendiri. Seperti latar belakang keluarga dan sebagainya,” jelas Elly saat ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/6).

“Misalnya dia kerap melakukan ritual, maka akan beda dengan orang biasa. Jadi memang butuh penyesuaian sesuai jalan cerita,” lanjutnya.

| Baca Juga : Febby Rastanty dan Suami Sepakat Tunda Momongan

Pemilik nama lengkap Raden Roro Indah Harie Joeliati itu menamai tarian narik sukmo atau tarian kematian. Gerakan demi gerakan tari itu dulunya dibawakan oleh pasangan tragis Banyu dan Ratimayu, korban kebusukan warga desa.

Setiap tahunnya, mereka membutuhkan tumbal seorang penari untuk menarikan tarian tersebut sebagai upaya balas dendam. Wanita yang menarikan tarian tersebut dipastikan akan meninggal secara tragis.

Saat menciptakan sebuah tarian, wanita 72 tahun ini, lebih dulu mengetahui tahu latar belakang kehidupan penarinya, apa yang ia rasakan, apa yang menjadi bebannya.

Semuanya itu akan dirangkumnya menjadi sebuah energi guna menciptakan gerakan demi gerakan. Dia bahkan membaca berkali kali skenario film yang kemudian didiskusikan dengan sutradara.

| Baca Juga : Gibran Marten Angkat Pengalaman Ngekos Jadi Film Horor ‘Lorong Kost’

“Jadi saya tidak mengambil gerakan tari jawa yang sudah ada. Disini saya benar benar menciptakan tarian baru. Karena ini untuk film, saya harap penonton bisa merasakan apa sih yang sebenarnya terjadi dengan si karakter dan kedekatannya dengan peristiwa demi peristiwa di film ini,” terang Elly yang menciptakan tarian itu kurang dari satu bulan.

Saat mengajari pemain menari, ada beberapa tahapan yang harus mereka lakukan. Diawali dengan menceritakan kisah di balik tarian itu, makna dari setiap gerakan hingga memaparkan gerakan demi gerakan yang akan dilakukan pemain.

Pemain berlatih intensif kurang lebih dua minggu. Saat pengambilan gambar, maestro kelahiran Makassar, 27 Juli 1952 itu mengawasi pemain di balik layar monitor.

“Saya mengajak dia untuk masuk ke dalam situ, lalu saya lihat tubuhnya bergerak sejauh mana dia dapat rasa dari tarian itu. Jadi saya tinggal mengarahkan saja,” ujarnya.

| Baca Juga : Pesona dan Karakter 3 Ratu Horor Indonesia di Film Terbaru

Pemilik sanggar tari Deddy Luthan Dance Company itu tidak menuntut tubuh pemain harus lentur saat membawakan tariannya. Dia sadar pemain bukan penari profesional. Dia sadar betul ada batasannya.

Sinopsis film ‘Nari Sukmo’ bercerita tentang Kenar (Febby Rastanty) yang berkunjung ke kampung halaman sahabatnya, Ayu, di Desa Kelawangin yang berada di perbatasan Jawa Tengan dan Jawa Timur.

Sejak tiba di desa itu, Kenar diteror oleh sosok hitam yang berusaha mengambil sukmo atau jiwanya.

Film ‘Narik Sukmo’ akan tayang di bioskop pada 3 Juli 2025. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |