8 hours ago
3
NYATA MEDIA — Menulis tentang pengalaman traumatis bukanlah hal mudah. Itulah yang dirasakan Aurelie Moeremans ketika menulis buku ‘Broken Strings: Fragments of a Stolen Youth’.
Menulis buku tersebut membuatnya teringat kembali akan kenangan yang selama ini ditutup rapat. Namun di satu sisi, dia senang karena buku tersebut mendapat sambutan baik dari pembaca.
Kesuksesan buku tersebut tidak lepas dari peran keluarga Aurelie. Mereka lah yang membuatnya berani untuk menghadapi masa lalu.
“Keluargaku punya peran besar banget. Mama selalu jadi pengingat bahwa aku pantas bahagia. Papa ngajarin untuk nggak takut menghadapi kebenaran. Dan Tyler, dia jadi tempat paling aman buat aku,” ungkapnya saat dihubungi Nyata, Jumat (31/10/2025).
| Baca Juga: Perjalanan Aurelie Moeremans Menyembuhkan Diri Lewat Buku ‘Broken Strings’
‘Broken Strings’ awalnya ditulis Aurelie Moeremans hanya untuk mengisi waktu luang dan dinikmati sendiri. Namun atas dorongan suami, Tyler Bigenho, akhirnya buku tersebut dipublikasikan secara luas.
“Waktu Tyler baca, dia bilang tulisannya bagus banget dan bisa bantu banyak orang yang mungkin pernah merasakan hal serupa,” ucapnya.
“Dia yang justru nyemangatin aku buat publish, karena katanya mungkin di luar sana ada banyak ‘Aurelie kecil’ lain yang lagi butuh harapan,” lanjutnya.
Berkat semangat dari suami, wanita 32 tahun itu akhirnya merilis ‘Broken Strings’ versi bahasa Inggris pada 10 Oktober 2025.
| Baca Juga: Momen Romantis Sean Gelael Lamar Hana Malasan di Pantai
Awalnya, Aurelie sempat takut bukunya akan menimbulkan kehebohan. Beruntung Tyler berhasil meyakinkannya dan memberinya semangat serta keberanian untuk berbagi pengalaman.
“Aku sempat ragu dan takut ramai. Tapi Tyler selalu bilang aku nggak perlu takut, karena niatku tulus dan jujur. Aku juga masih punya semua bukti yang mendukung apa yang aku tulis, jadi nggak perlu takut untuk berbagi pengalaman yang memang kebenaran,” jelasnya.
12
