Official trailer dan final poster film horor ‘Tenung’ resmi dirilis pada Kamis (22/5). Salah satu sorotan utama dalam trailer tersebut adalah bagaimana sang sutradara, Rizal Mantovani, menghadirkan adegan yang terinspirasi dari mitos populer di masyarakat Indonesia. Yakni kepercayaan bahwa jenazah bisa hidup kembali jika dilangkahi oleh kucing.
Selain itu, Rizal Mantovani juga membangun nuansa horor melalui memori kolektif masyarakat tentang apa yang mungkin terjadi saat televisi tiba-tiba berhenti menyala di malam hari.
“Ketika melihat televisi statis malam-malam menyala, waktu kecil, itu terbawa sampai sekarang. Dulu kan zaman TVRI, kalau sudah jam 12 malam, selesai. Tidak ada lagi tayangan. Setelah lagu ‘Rayuan Pulau Kelapa’ (sebagai penutup program), melihatnya itu, kok, seram, ya. Bagi saya setiap orang bisa melihat sesuatu di dalam kestatisan itu. Jadi saya sangat senang dengan momen statis yang ada di trailer,” kata Rizal di MD Place, Setiabudi, Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
| Baca Juga: Film ‘Tenung’ Angkat Kisah Horor dengan Mitos Tertua di Indonesia
Menurut Rizal, bukan hal mudah menggunakan seekor kucing saat pengambilan gambar. Seperti adegan kucing melompati jenazah ibu, yang diperankan Ony Seroja Hafiedz.
Hal itu memberikan tantangan tersendiri. Ditambah Ony Seroja yang harus menahan napas ketika hidungnya tersumbat kapas, adegan juga dilakukan berulang-ulang. Itu adegan tersulit dalam film produksi MD Pictures dan PicHouse Film.
“Kucing itu kan binatang paling susah diatur ya, baik di rumah maupun saat syuting. Itu entah take ke berapa. Pas baca skrip, waduh, ini sesuatu nih (syuting dengan adegan dilompati kucing). Sebelum syuting, memang sudah latihan tapi tetap kucingnya tidak mau. Akhirnya kami menggunakan cara orang yang dekat dengan si kucing tersebut, untuk memandu kucing bisa mengejarnya, dan kamera ambil adegan kucing melompat jenazah,” cerita Rizal.
Ia menambahkan, “itu salah satu proses yang sangat susah. Tapi untuk menghidupi mitos yang legendaris ini, kami (tetap) berusaha walaupun susah.”
| Baca Juga: Peringati Hardiknas 2025, Ini Rekomendasi Film dan Serial Tentang Pendidikan
Bergenre horor misteri, film ‘Tenung’ mengisahkan tentang teror tak berkesudahan yang menyerang sebuah keluarga setelah sosok ibu mereka mengalami mati suri.
Tenung awalnya merupakan novel misteri karangan Risa Saraswati yang terkenal dengan franchise ‘Danur’. Tak sendiri, Risa menulis Tenung bersama suaminya, Dimas Tri Aditiyo alias Dimasta, dengan niatan awal untuk dijadikan souvenir pernikahan mereka pada 2019 silam.
Selain mengangkat mitos yang telah melegenda di masyarakat Indonesia, film ini juga mengangkat tema tentang disfungsi keluarga, tentang ketidakhadiran sosok ayah, dengan ibu yang membesarkan ketiga anaknya sendiri.
Ketiga anak tersebut pun kemudian memilih untuk menempuh jalan hidup mereka masing-masing. Ari, si sulung kabur dari rumah bersama adiknya, Ara, ketika masih remaja. Ari kemudian menikah, tetapi ditinggal pergi istrinya dan harus mengasuh anak mereka seorang diri.
“Meski tentang disfungsi keluarga, di baliknya juga ada kisah cinta yang tragis,” tandas Rizal. (*)