Raffi Ahmad Puji Ariel Noah Sukses Lari Marathon di Usia 43

8 hours ago 4

Ariel Noah baru saja mengikuti event Tokyo Marathon 2025 yang digelar pada 2 Maret 2025. Meski sempat dilanda keraguan dan nyaris mundur, dia akhirnya berhasil mencapai garis finish.

Sebelum memulai lari, Ariel mengaku mengalami kesulitan tidur karena rasa gugup dan hampir saja memutuskan untuk tidak ikut.

Namun, semangat untuk menyelesaikan marathon ini mengalahkan rasa takutnya. Keberhasilannya itu mendapat pujian dari para penggemar dan rekan-rekan selebriti, salah satunya Raffi Ahmad.

“Aku salut sama Ariel yang bisa menyelesaikan marathon itu. Padahal dia bukan yang muda-muda banget,” ujar Raffi Ahmad saat ditemui di Hutan Kota, Plataran, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).

Dengan usia Ariel Noah yang saat ini 43 tahun membuktikan bahwa usia tidak menjadi kendala untuk berolahraga, seperti lari marathon.

“Ini justru bisa jadi contoh generasi muda, jika punya keinginan, disiplin dan komitmen yang kuat pasti bisa kok. Contohnya Ariel itu. Di usianya yang tidak muda, dia bisa meng-influence orang-orang,” puji suami Nagita Slavina itu.

Apa yang dilakukan pelantun lagu ‘Separuh Aku’ itu juga bisa jadi bukti bahwa kehidupan anak band tidak selalu buruk. Ariel memang pernah curhat ke Raffi bahwa pola hidupnya berubah total sejak ia serius ingin mengikuti lari marathon.

“Dia cerita dan itu bikin aku terharu. Dia bilang,’wah hidup gue setelah latihan dan komit untuk ikut marathon itu bener-bener berubah’,” kata Raffi menirukan ucapan Ariel.

Ariel mengaku sejak rutin olah raga, waktu tidurnya menjadi lebih baik. Pelantun lagu ‘Menghapus Jejakmu’ itu tidak lagi begadang bahkan tidur selalu lebih awal. Makan juga lebih teratur dengan asupan gizi dan nurtisi yang benar.

“Pokoknya hidup dia yang tadinya berantakan jadi bagus. Nah itu yang perlu generai muda tahu,” ujar utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni itu.

Pria kelahiran Bandung, 38 tahun itu mengingatkan bagi siapa pun yang ingin mengikuti jejak Ariel yang berlari marathon sejauh 43 km, tetap harus menyesuaikan dengan kemampuan fisiknya.

“Dia bisa menyelesaikan marathon itu adalah journey-nya dia. Dia pasti bergelut dengan perjuangannya dia. Mulai mental hingga fisiknya,” ujarnya.

“Penting juga kita buat listen your body. Kalau kita lari enggak perlu lihat orang lain, tapi sekuatnya badan kita. Yang penting kita start and finish dengan baik. Awali dengan indah, akhiri juga dengan indah,” sambung Raffi.

Menurut dia, musuh terbesar sebuah kompetisi adalah di mana kita bisa menaklukan diri sendiri. Hal penting yang juga harus kita perhatikan adalah mendengarkan diri sendiri.

“Itu yang generasi muda harus tahu. Pasti bisa kalau kita komit. Intinya setiap kali kita mau melakukan hal yang besar, kita harus punya komitmen,” pesan Raffi. (*)