Puluhan Rumah hingga Sekolah Rusak Berat Akibat Erupsi Semeru

3 hours ago 3

Surabaya, CNN Indonesia --

Puluhan rumah dan bangunan fasilitas umum (fasum) di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, rusak berat akibat erupsi Gunung Semeru.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno, mengatakan berdasarkan pendataan sementara, di Desa Supiturang setidaknya ada 21 rumah dan satu sekolah rusak berat.

"Dampak kerusakan di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo terdata ada 21 unit rumah rusak berat, kemudian fasum yakni SDN Supiturang 02 rusak berat," kata Satriyo, Kamis (20/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ada juga satu bangunan tempat ibadah atau musala di Desa Supiturang yang rusak berat akibat terjangan material erupsi Semeru.

Selain itu, kata Satriyo, ada juga jalan kabupaten penghubung Dusun Sumbersari dengan Dusun Gumukmas tertutup material vulkanik.

"Hewan ternak terdampak ada 4 ekor sapi dan 120 ekor kambing," kata dia.

Saat ini, kata dia, sebanyak enam unit alat berat dikerahkan untuk membantu proses pembukaan jalur yang tertutup material abu vulkanik di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

"TRC BPBD Prov. Jatim bersama tim gabungan memberikan masker dan membantu warga untuk evakuasi hewan ternak serta barang-barang berharga di Dusun Sumbersari, Desa Sumbersari, Kecamatan Pronojiwo," katanya.

TRC BPBD Provinsi Jatim dan Damkar Kabupaten Lumajang juga melakukan pembersihan material di Jembatan Gladak Perak.

Saat ini total pengungsi mencapai 191 jiwa. Jumlah itu turun dari data pengungsi malam tadi, sebab sebagian besar warga memutuskan untuk pulang untuk mengecek rumah mereka.

Mereka tersebar di delapan titik pengungsian yang ada di kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

"Total jumlah pengungsi kurang lebih 191 jiwa, data sementara," kata dia.

Gunung Semeru erupsi pukul 14.13 WIB hingga pukul 18.11 WIB, Rabu (19/11), dengan Amplitudo Maksimum 45 mm, durasi 14.283 detik dengan luncuran lebih dari 13 km mengarah ke Tenggara Selatan (Besuk Kobokan).

Tingkat Aktivitas Gunung Semeru saat ini berada di Level IV atau Awas. Pada pukul 19.56 WIB getaran banjir sudah tidak terekam. Erupsi berakhir namun status Awas tetap diberlakukan.

Hingga Rabu malam, sebanyak 1.156 jiwa dilaporkan mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru. Mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka dan dievakuasi ke sejumlah titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Selain itu ada juga tiga orang yang dirawat di RSUD Haryoto akibat mengalami luka bakar saat melintas di sekitar Gladak Perak. Mereka yakni sepasang suami istri Haryono (48) dan Normawati (43) warga Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri yang saat dirawat di RSUD Haryoto, Lumajang.

Kemudian, Hosen (44), warga Dusun Umbulan Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang mengalami luka bakar akibat banjir lahar Semeru dan terjebak didalam rumah. Dia dirawat di RSUD Pasirian.

Pendakian Gunung Semeru hingga Ranu Kumbolo di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, juga dinyatakan ditutup total menyusul erupsi tersebut.

(frd/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |