Sekitar 11 tahun lalu, sepasang kekasih dari Tiongkok, Shen Lan dan Li Mei sedang happy happy-nya menyiapkan pernikahan. Mereka sudah berpacaran lima tahun dan serius untuk meningkatkan hubungan itu.
Namun malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, tahun 2014, tepat sebelum pernikahan mereka, Li mengalami kecelakaan dan menyebabkan luka serius. Ia dirawat di unit perawatan intensif (ICU).
Tiga kali dokter mengeluarkan pemberitahuan situasi kritis. Wanita yang kini berusia 30 tahun itu mengalami kerusakan serius pada sisi kiri otaknya. Ternyata Li selamat, tim medis memberi tahu Shen, meski mereka berhasil menyelamatkan hidupnya, Li mungkin tetap dalam kondisi vegetatif.
Alih-alih meninggalkan Li, Shen justru menemani kekasihnya, hingga kini. Meski Li kini bukan Li yang dulu. Li sekarang mirip anak kecil berusia lima tahun. Namun Shen tetap di sampingnya.
| Baca Juga : Cerita Dramatis Mahasiswa Indonesia di Zona Perang Iran
”Li berhak mendapatkan apa yang dia butuhkan. Saya berusaha memberikan yang terbaik yang dapat saya berikan kepadanya,” kata Shen.
Shen juga menolak desakan orangtuanya untuk mencari wanita lain. Menolak juga permintaan orangtua Li agar mereka punya bayi. Sebab Shen khawatir, itu akan
membahayakan kesehatan Li.
”Cinta menciptakan keajaiban,” tulis warganet. Dan warganet lain menyebutkan, ”Pria seperti Shen hanya ada dalam dongeng.”
Keduanya pertama bertemu tahun 2009 di pom bensin tempat Li bekerja paruh waktu. Shen Lan dan Li yang sama-sama berasal dari provinsi Guizhou, Tiongkok itu saling jatuh cinta.
| Baca Juga : Kisah Demianus Dike, Pria asal Papua yang Dijuluki ‘Manusia Pembalut’
Namun orangtua Li tidak setuju. Pasalnya keuangan Shen tidak cukup layak untuk bisa menjamin kehidupan Li. Namun Li yang lebih muda delapan tahun dari Shen itu tetap teguh dengan pendiriannya.
Keduanya membuktikan, cinta mereka sangat kuat. Tahun 2013, Shen harus dirawat di rumah sakit karena usus buntunya bermasalah. Li dengan setia menunggu kekasihnya. Sakit itu pun membuat Shen dan Li makin sehati dan sejiwa.
Tapi ternyata itu hanya permulaan. Setahun kemudian, ada yang lebih besar terjadi dan semakin menguatkan betapa cinta Shen kepada Li, tidak main-main. Li kecelakaan.
Meski tidak punya uang, Shen memohon kepada dokter agar melakukan segala cara yang terbaik untuk menyelamatkan kekasihnya. Tabungan yang Shen kumpulkan
untuk pernikahan serta biaya rumah tangga, habis untuk biaya rumah sakit.
| Baca Juga : Kisah Pernikahan Singkat Diogo Jota dan Rute Cardoso yang Berakhir Tragis
Ia pun membagi waktunya untuk bekerja dan merawat kekasihnya. Shen sering makan hanya sehari dua kali agar bisa menyisihkan penghasilannya untuk membayar rumah sakit.
Tiga bulan kemudian, Li bangun dari komanya. Namun semuanya tidak lagi sama. Kemampuan mental Li menurun drastis dan Shen mengorbankan segalanya, tabungan, makanan dan kenyamanannya, untuk membiayai pengobatan kekasihnya yang sehari bisa mencapai 5000 Yuan (Rp11 juta-an).
Tahun 2015, Li keluar dari rumah sakit. Mereka pun menikah dalam kondisi Li yang sudah berubah seperti anak kecil.
Dukungan kepada Shen dan Li datang dari masyarakat. Sebuah panti jompo di Zhejiang
menawarkan perawatan gratis kepada Li dan pekerjaan kepada Shen. Ia menjadi asisten perawat di panti jompo itu, sehingga memungkinkan ia mencari uang sembari merawat Li.
| Baca Juga : Ayu Aida Rilis Buku ke Dua, Suarakan Perjuangan Palestina
Untuk membalas kebaikan orang-orang yang sudah membantunya, Shen membantu merawat orang-orang tua di panti tersebut.
Shen mengajari hal-hal sederhana kepada Li. Membantunya belajar berbicara, mengenal kata-kata atau memainkan musik agar Li terhibur.
Shen juga membantu mencuci rambut Li yang panjang. Li memang tidak mau rambutnya dipotong.
”Dia tidak pernah merepotkan. Saya berusaha memberikan yang terbaik yang saya bisa,” tutur Shen. Hidup Shen hanya tercurah untuk Li, wanita yang ia cintai. (bbs/ade)