Setiap orang memiliki posisi tidur favorit. Ada yang tidak bisa lelap tanpa tengkurap, ada pula yang nyaman tidur telentang atau menyamping. Meski sepele, posisi tidur ternyata bisa memengaruhi kesehatan.
Penelitian menunjukkan, mayoritas orang cenderung tidur dalam posisi miring. Tidur telentang menjadi pilihan kedua, disusul oleh posisi tengkurap.
Tapi dari ketiga posisi itu, manakah yang terbaik?
Tidur Telentang
Peneliti dari aplikasi Sleep Cycle, Michael Gradisar, menyebut tidur telentang menjadi posisi terburuk bagi orang dewasa.
“Saat Anda tidur telentang, gaya gravitasi menyebabkan lidah dan bagian lunak di langit-langit mulut (soft palate) tertarik ke arah tenggorokan, sehingga menyempitkan saluran napas dan meningkatkan risiko dengkuran atau ngorok,” jelas Gradisar, dikutip dari The Post pada Selasa (29/7/2025).
| Baca Juga : Makan Bawang Putih Sebelum Tidur, Bisa Cegah Kanker
Dalam kondisi yang lebih parah, saluran napas bisa kolaps. Hal itu mengakibatan sleep apnea, yang ditandai dengan henti napas sejenak saat tidur.
Sleep apnea tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tapi juga bisa berdampak jangka panjang pada kesehatan jantung, otak, dan metabolisme.
Tidur telentang juga meningkatkan kemungkinan refluks asam lambung. Hal itu karena posisi terlentang memudahkan cairan lambung naik ke kerongkongan.
Namun, bukan berarti tidur telentang sepenuhnya buruk. Posisi ini dikenal aman untuk bayi karena dapat mencegah sindrom kematian bayi mendadak.
| Baca Juga : 4 Kebiasaan Ini Bisa Bantu Bakar Lemak Perut saat Tidur
Sementara pada orang dewasa, tidur telentang bisa membantu menjaga keselarasan tulang belakang dan meringankan penumpukan sinus. Selain itu juga bisa mengurangi kerutan dan jerawat karena wajah tidak langsung menempel pada bantal.
Tidur Tengkurap
Di sisi lain, tidur tengkurap bisa memicu ketegangan pada leher dan punggung. Hal itu dikatakan irektur medis asosiasi di Mount Sinai Integrative Sleep Center, dr. Boris Gilyadov.
“Tidur tengkurap dapat menyebabkan ketegangan otot dan nyeri karena posisi kepala harus diputar ke salah satu sisi agar bisa bernapas. Ini menyebabkan leher berada dalam posisi terpelintir dalam waktu lama,” katanya.
Meski demikian, posisi itu dapat mengurangi risiko mendengkur karena saluran napas tetap terbuka.
Tidur Miring ke Kiri
Jika ada posisi yang dianggap paling seimbang antara kenyamanan dan manfaat kesehatan, maka tidur miring ke kiri adalah jawabannya.
Menurut dr. Gilyadov, tidur miring terutama ke kiri memiliki sejumlah manfaat, terutama bagi sistem pencernaan dan limfatik.
“Posisi ini membuat lambung dan pankreas berada dalam posisi alami, membantu pencernaan dan mengurangi refluks asam,” jelasnya.
| Baca Juga : Saat Tidur, Bocah 6 Tahun di Jakarta Jadi Korban Peluru Nyasar
Selain itu, tidur miring ke kiri memfasilitasi drainase limfatik, yang berguna untuk mengalirkan racun dari tubuh. Tidak hanya itu, ibu hamil juga sangat disarankan tidur dalam posisi ini karena membantu menjaga aliran darah ke janin dengan lebih optimal.
Tidur menyamping juga membantu tulang belakang tetap sejajar, sehingga dapat meredakan nyeri punggung bawah maupun leher.
Namun, tidur miring juga punya sisi kurang menyenangkan. Posisi ini bisa menyebabkan tekanan pada bahu. Selain itu juga memicu kerutan pada wajah karena terus bergesekan dengan bantal.
Untuk mengurangi risiko itu, disarankan menggunakan bantal di bawah kepala dan leher, dan di antara lutut. Tujuannya, untuk menjaga posisi pinggul dan tulang belakang tetap stabil. (*)