Chikita Meidy dilaporkan suaminya, Indra Adhitya Rachim, atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT. Mantan penyanyi cilik itu dituduh melempar botol skincare dan mengenai kepala suami.
Indra Adhitya resmi melaporkan Chikita Meidyke Polresta Tangerang, Tigaraksa, Sabtu (28/6/2025). Ditemani pengacara, ia datang secara langsung.
Tidak hanya istri, ibunda Chikita berinisial AK juga turut dilaporkan Indra.
“Lagi diskusi, cekcok, saya dilempar botol skincare dan kena kepala. Enggak ada bekas, cuma pusing. Kejadiannya bulan Januari atau Februari 2025,” ungkap Indra.
| Baca Juga : Chikita Meidy Disomasi Imbas Tuding Suami Pakai Uang Perusahaan Untuk Judol
Dugaan kekerasan yang dialami Indra Adhitya tidak hanya terjadi satu kali, melainkan berulang sepanjang masa pernikahan.
“Ini kan peristiwa hukumnya bukan sekali, selama tenggat waktu pernikahan, 4 tahun. Iya, keributannya bahkan lebih dari 4 kali, lima kali,” terang kuasa hukum Indra Adhitya, Raidin Anom dalam kesempatan yang sama.
Laporan tersebut sebagai tindak lanjutan atas somasi yang diberikan. Karena tidak ada respons dari Chikita Meidy, kasus itu pun masuk dalam ranah hukum.
Seperti diketahui, rumah tangga keduanya belakangan menjadi sorotan. Meski dilaporkan atas dugaan KDRT, Indra belum menjatuhkan talak kepada Chikita Meidy.
“Belum tahu (soal cerai), nanti gimana hasil ke depannya gimana, mediasi gimana,” tutur Indra.
Perseteruan mereka bermula saat Chikita menuduh suami memakai dana perusahaan skincare miliknya senilai Rp160 juta untuk bermain judi online (judol).
| Baca Juga : Chikita Meidy Dilaporkan ke Polisi, Diduga Cemarkan Nama Baik
Tapi menurut Indra, uang tersebut dialokasikan untuk kebutuhan keluarga. Bahkan, ia mengklaim telah mengembalikan seluruh uang perusahaan Chikita pada Januari lalu, tepatnya sebelum mereka pisah rumah.
“Itu jelas-jelas Rp160 juta saya pakai buat bayar cicilan rumah selama setahun, ada buktinya semua saya,” ujar Indra dikutip dari YouTube SCTV, Senin (23/6/2025).
Sementara perihal judi online, Indra mengaku pernah melakukannya. Tapi hanya sebatas iseng. Bukan kecanduan seperti apa yang dituduhkan.
“Perkara judol itu, dibilang kecanduan, enggak. Kalau saya bilang, ibaratnya buat lucu-lucuan, seru-seruan aja. Waktu itu zaman piala dunia, ada bola, biar melek aja,” tuturnya. (*)