Pasha Ungu tidak terima, anaknya, Kiesha Alvaro diduga menjadi korban kekerasan oleh aktor Dimas Anggara saat syuting. Hal itu ia ungkap melalui Instagram pribadinya, Senin (23/6).
“Tuan Dimas Anggara suaminya Nadine, pemain sinetron atau film atau apalah, tolong cari saya sekarang ya. Saya ada perlu. Katanya kamu gampar anak saya, Kiesha, barusan di lokasi syuting?,” tulisnya.

Mantan suami Okie Agustina itu juga meninggalkan komentar di unggahan Instagram Nadine Chandrawinata.
| Baca Juga : Sering Cinlok, Kiesha Alvaro Sebut Aurora Ribero Wanita Idaman
“Bu, tolong tanya suaminya tadi di lokasi syuting dia gampar anak saya, Kiesha, kenapa? Saya ayahnya ga terima. Tolong bilang ke suaminya cari saya ya. Saya tunggu,” ujarnya.
Mantan istri Pasha Ungu, Okie Agustina, melalui Instagram story menjelaskan kronologi putranya ditampar oleh Dimas Anggara. Dia menyaksikan sendiri kejadian tersebut, karena saat itu ia juga berada di lokasi syuting.

“Gampar itu ketika sedang tidak take, masih blocking dan tidak ada dalam script. Tapi anak saya ga bales. Ketika sudah take, dan adegan tensi tinggi. Kiesha akting dengan cengkram bahu sang aktor, namun dibalas dengan tendangan,” jelasnya.
“Setelah selesai take ternyata sang aktor nyamperin Kiesha dan ngajak ribut dan nantangin Kiesha. Sedangkan Kiesha ga ngebales apa pun,” lanjutnya.

| Baca Juga : Sering Posting Romantis, Kiesha Alvaro-Aurora Ribero Cinlok di Film ‘Komang’?
Dimas Anggara belum menanggapi tuduhan tersebut. Ini bukan pertama kalinya ia diterpa kasus kekerasan fisik. Pada 2018 lalu, suami Nadine Chandrawinata itu pernah dilaporkan ke polisi atas tuduhan penganiayaan oleh rekan bisnisnya yang bernama Fiqih Alamsyah.
Menurut korban, Dimas memelintir tangannya sambil berkata, “gue matiin lo, gue matiin lo, lo mau jadi jagoan di sini, lo mau pakai hukum preman apa hukum rimba nih.”
Sementara itu, Pasah Ungu juga meminta penjelasan dan pertanggung jawaban ke perusahaan produksi Screenplay Film. Menurutnya, perusahaan seharusnya bisa menjamin lokasi syuting aman dari tindak kekerasan apa pun. (*)