Film ‘Angkara Murka’ Angkat Kisah Horor Tumbal di Pertambangan

1 month ago 30
 Dok. Forka Films)Fakta menarik film ‘Angkara Murka’ (Foto: Dok. Forka Films)

Film horor ‘Angkara Murka’ mulai tayang di bioskop hari ini, 22 Mei 2025. Garapan sutradara Eden Junjung itu disebut-sebut memiliki kisah menyeramkan yang tidak banyak ditemui di film horor lainnya.

Rilisnya film tersebut disambut antusias oleh netizen. Rumah produksinya, Forka Films, sebelumnya pernah mengeluarkan beberapa judul terkenal, seperti ‘Gadis Kretek’, ‘Kucumbu Tubuh Indahku’, serta ‘Yuni’.

Tentang Praktik Tumbal

Sinopsis ‘Angkara Murka’ mengisahkan tentang seorang wanita bernama Ambar (Raihaanun) yang mencari suaminya, Jarot. Sudah lama dia tidak pulang usai bekerja di area pertambangan.

Namun saat mencarinya ke sana, teman-teman Jarot mengaku tidak melihatnya. Ambar bahkan diminta pergi.

Setelah diselidiki, pemilik tambang tersebut kerap menjadikan pekerjanya sebagai tumbal. Ambar menduga, suaminya adalah salah satu korban. Jarot muncul dalam mimpinya dan meminta tolong.

| Baca Juga: Diperankan Raihaanun, ‘Angkara Murka’ Angkat Cerita Horor Pertambangan

Angkat Isu Ketidakadilan dan Perlawanan

Menariknya, film tersebut tidak hanya menawarkan kisah horor saja. Namun juga tentang ketidakadilan yang diperoleh pekerja kasar di tambang tersebut. Pemilik tambang berlaku semena-mena.

Tidak tinggal diam, para pekerja akhirnya memilih untuk berkumpul dan melawan. Sayangnya usaha tersebut tidaklah mudah.

“Lewat film ini, kami menggabungkan teror, emosi, dan kritik sosial dalam satu pengalaman sinematik yang berbeda. Ceritanya dekat dengan realitas, tapi bicara dalam bahasa film yang bisa dinikmati siapa saja,” ujarnya produser Ifa Isfansyah di acara konferensi pers film pada April 2025 lalu.

Belajar dari Angkringan

Tambang di film ‘Angkara Murka’ digambarkan terletak di pulau Jawa. Suasana pun dibuat semirip mungkin dengan aslinya, sehingga ada banyak dialog dalam Bahasa Jawa.

Simhala Avadana yang berperan sebagai mandor bernama Lukman sampai harus belajar di angkringan. Hal itu dilakukan untuk mendalami karakter dan bahasa.

| Baca Juga: First Look Film Horor ‘Angkara Murka’ Bikin Netizen Penasaran

“Gue disarankan nongkrong di angkringan, dengar dialeknya. Mas Eden bilang, enggak ada yang omong Indonesia ya. Yang penting itu, jangan play to hard kalau omong Jawa, jadi nggak cringe. Itu kedalaman secara kultural,” katanya.

Raihaanun Keluar dari Zona Nyaman

Sebagai pemeran utama, ada banyak tantangan yang dihadapi Raihaanun. Dia dipaksa untuk keluar dari zona nyamannya, seperti tidak menggunakan riasan sama sekali bahkan panas-panasan. Meski demikian, dia menikmati seluruh proses syuting.

“Tantangan tersendiri karena dibikin se-organik mungkin, tidak ada makeup dan segala macam,” ujarnya.

“Semuanya, setiap hari sangat menarik. Benar-benar matahari itu hanya beberapa jengkal di atas kepala kita,” lanjutnya. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |