Dulu Cemong, Kini Glowing: Perjalanan Zsa Zsa Utari Mencintai Diri Sendiri

3 days ago 15

Memasuki usia pubertas, banyak orang Timur mengalami perubahan wajah. Hal itu yang tampaknya dialami Zsa Zsa Utari.

Tak sama seperti dulu, kala masih merintis sebagai aktris cilik di sejumlah judul sinetron, Zsa Zsa kini tampil memukau dengan wajahnya yang cantik.

Hingga cukup banyak komentar, baik negatif maupun positif, yang berkaitan dengan perubahan dirinya tersebut. Zsa Zsa menanggapinya dengan sikap santai.

“Aku jawabnya Alhamdulillah, MasyaAllah, terimakasih semua komentarnya yang positif. Yang negatif ada aja, tapi aku kan nggak bisa ngatur semua orang,” kata Zsa Zsa saat diskusi tentang Make Over Mastershade di Ashta, Jakarta, baru-baru ini.

Perempuan berdarah Jamaica Indonesia ini dulu dikenal melalui salahsatu judul sinetron, Si Cemong. Rambut kribo yang mekar tanpa riasan wajah, rupanya menjadi nostalgia sendiri bagi Zsa Zsa dan keluarganya.

Bahkan ia mengakui jika dulu ia sering tidak mandi sebelum syuting. Deni mengejar strippingannya. Selesai sinetron Si Cemong, aku mulai merawat diri.

“Karena ada salah satu momen, lagi syuting, trus aku melihat salah satu pemain, ‘kok dia cantik banget ya?’ Nah dari situ aku mulai, ‘ok, sekarang aku harus rawat diri’,” ungkapnya.

Sejak itulah lembaran kisah baru untuk pemilik nama lengkap Zsa Zsa Danissa Suci Utari ini menjadi wanita yang glowing pun dimulai.

Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Zsa Zsa harus memulainya secara berkala, dengan pengenalan skin care dan make up terlebih dulu. Bahkan dirinya tidak banyak melakukan perawatan yang berlebihan.

“Sebenarnya kalau perawatan nggak rajin banget, tapi juga nggak males banget. Ada beberapa perawatan, seperti Salmon DNA, dan aku lumayan maintenance.karena public figure pasti ada endorsement, seperti klinik dan segala macam, aku ambil itu. Lumayan sih rutin,” ujar perempuan kelahiran Jakarta, 1 April 2003 itu.

Diakui Zsa Zsa, seiring dengan pertambahan usianya, dirinya memang cukup memperhatikan perawatan wajah, tubuh, dan fashion sehari-harinya.

“Banyak yang bertanya kenapa aku berubah? Off course, aku sudah semakin dewasa. Keseharian aku yang dulu kecil dengan yang sekarang, pasti berbeda. Dulu waktu kecil, setiap syuting aku sering nggak mandi, tapi sekarang aku perhatiin itu banget, rajin mandi,” jelasnya.

Kini Zsa Zsa Utari memiliki penampilan yang menarik secara fisik. Namun menurut Zsa Zsa menjadi cantik tidak tergantung pada standar kecantikan yang ada, yaitu berkulit putih, hidung mancung, dan ramping.

Dengan penampilannya yang menawan dan berkulit eksotis, ia semakin percaya diri. Selain itu ia percaya bila cantik itu relatif, dan bahwa setiap orang memiliki karakteristik unik.

Walaupun demikian, ia mengakui, saat berusia 16 tahun, dirinya sempat merasa insecure. Karena melihat banyak orang-orang disekitarnya yang memiliki wajah dan penampilan yang jauh lebih baik darinya.

“Saat itu, Aku selalu merasa tertekan, ‘kayaknya aku kurang ya.’ Hal yang nggak aku sadari adalah kalau saat itu adalah fase dimana aku beranjak dewasa. Jadi ya sudah ikuti saja. Harusnya jalani aja,” katanya.

Untuk keluar dari rasa insecure itu, Zsa Zsa mencari tahu apa yang ia suka dan ia menyibukkan diri ke hal yang disukainya itu.

“Karena itu cukup membantu buatku pribadi. Jadi hal-hal yang nggak seharusnya aku pikirin, aku buahg jauh-jauh. Dan aku fokus dengan hal yang aku suka,” ujar pemeran Quinn dalam film Satria Dewa: Gatotkaca itu.

Satu hal yang disukainya adalah merias wajah. Karena karirnya di dunia entertain mengharuskan dirinya untuk bersahabat dengan makeup guna menghias wajahnya.

Zsa Zsa selalu terlihat tampil dengan make up yang membuatnya terlihat lebih cantik dan segar.

“Jujur, Aku pakai make up itu kalau ke acara aja, tapi kalau nggak ada acara aku jarang sekali pakai make up. Walaupun denikian, aku butuh make up juga, apalagi dengan profesiku sebagai entertainer,” ujarnya.

Namun siapa yang menyangka bila sebelumnya dirinya harus berjuang menemukan produk makeup yang sesuai dengan warna kulitnya.

Zsazsa menceritakan bagaimana ia merasa terpinggirkan karena tidak banyak brand kosmetik yang menyediakan shade untuk kulit gelap sepertinya.

“Kenapa semua produk makeup nggak cocok? Apa aku nggak cocok pakai makeup? Aku syuting kebanyakan makeup artistnya otodidak, yang kurang mengerti shade makeup. Nah, ketemu talent yang kulitnya gelap kayak aku. Setiap habis syuting aku selalu nangis, karena kulitku jadi abu-abu,” ungkapnya.

Frustrasi itu sempat membuatnya untuk mengubah warna kulitnya agar lebih terang, demi menyesuaikan diri dengan standar makeup yang tersedia di pasaran.

“Aku pernah memaksakan pakai shade yang sebenarnya tidak cocok sama aku. Dan akhirnya Aku malah jadi insecure. Dan pada saat itu aku malah cari, ‘apa ya produk pemutih yang bisa aku pakai? Apalagi untuk kulit wajah.’ Karena aku sudah sefrustasi itu, nggak nemuin shade yang cocok sama aku,” ujar pemeran Nadya dalam web series Scandal 3: The Final & Seciest itu.

Ia menambahkan, “Aku sampai bingung kenapa kulit gelap kayak aku nggak dipikirin sama produknya brand-brand kecantikan. kita juga mau make up, mau tampil cantik dan rapih juga. Karena nggak nemuin jawabannya pada saat itu, akhirnya aku memaksakan diri untuk coba-coba mutihin kulit aku.”

Hingga akhirnya ia nenemukan produk make up yang cocok dengan dirinya dan warna kulitnya.

“Sangat penting untuk menemukan make up khususnya shade yang tepat. Supaya dapat menambah rasa percaya diri. Dan tips dari aku adalah coba oles foundation yang kita pakai dari leher dan tarik ke wajah, biar tahu shadenya cocok untuk seluruh tubuh kita, jangan cuma wajah aja. Tapi untuk sehari-hari aku tidak pakai foundation. Aku lebih memaki concelor, bedak tabur, blush on, maskara, lip gloss. Itu saja,” paparnya. (*)

Read Entire Article