Theresia Margaretha Gultom atau lebih dikenal dengan nama Dere, memperkenalkan konsep baru untuk merayakan album ke duanya, ‘Berbunga’ yang telah dirilis sejak April 2025.
Trek terakhir dari album tersebut, ‘Puspa’, kini hadir lewat karya visual yang diberi tajuk ‘Puspa Oh Puspa!’.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi Dere dengan seniman visual Popomangun. Keduanya memadukan kekuatan musik dan visual sebagai medium ekspresi dan perayaan cinta.
Dere menyebut ‘Puspa’ sebagai salah satu karyanya yang paling personal. Lagu ini ditulisnya berdasarkan perasaan yang pernah ia alami.
“Aku tulis lagu ini saat sedang memberanikan diri untuk jatuh cinta lagi. Senang sekali lihat karya ini dilanjutkan dalam bentuk visual yang sangat hidup oleh Kak Popo. Persis seperti rasa jatuh cinta yang kubayangkan,” tutur Dere kepada media di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (31/7/2025).
| Baca Juga: Rayakan Girlfriend Day, 5 Artis Ini Buat Unggahan Manis untuk Pacar
Sementara itu, Popomangun melihat proyek ini sebagai sebuah terobosan. Ini adalah kali pertama ia mendasarkan karya visualnya dari sebuah lagu.
“Saya menanggapi lagu dan cerita Dere secara intuitif, menyerap nadanya, menangkap auranya, dan menerjemahkan keberaniannya dalam warna serta bentuk yang mewakili lapisan perasaan manusia,” kata Popo.
Lewat ilustrasi bunga peony berwarna pink, Popo menggambarkan esensi cinta yang dalam dan penuh gairah, selaras dengan pesan emosional dari lagu ‘Puspa’.
“Bunga peony pink itu salah satu bunga yang melambangkan rasa jatuh cinta yang sedalam-dalamnya. Aku senang banget bisa lihat hasil interpretasi Kak Popo terhadap lagu ini,” ungkap Dere.
Berbeda dengan Dere, Popo pun memiliki perspektif romansa tersendiri dalam karya visualnya.
“Karena rasanya di saat itu aku juga sedang tidak ingin jatuh cinta. Aku kira juga aku sedang tidak bisa jatuh cinta. Tapi dia tiba-tiba datang dan buat aku jadi semangat untuk lebih produktif,” kata Popo.
| Baca Juga: Erika Carlina Melahirkan, DJ Panda Tulis Pesan Haru
‘Puspa Oh Puspa!’ menjadi proyek kolaboratif yang memadukan kekuatan musik dan visual sebagai medium ekspresi dan perayaan cinta.
Lagu ‘Puspa’ karya Dere diinterpretasikan Popomangun ke dalam karya visual dengan pendekatan artistik yang berani dan ekspresif.
Namun, interpretasi Popomangun terhadap ‘Puspa’ tidak hanya berhenti pada makna romansa antara pasangan.
“Menurutku, romansa itu berlapis. Untuk Dere mungkin maknanya tentang cinta ke pasangan. Tapi buatku, sekarang romansa itu lebih ke tentang keluarga, anak, atau teman dekat,” tambahnya.
| Baca Juga: Profil Ryu Kintaro, Bocah Viral yang Jadi Motivator dan Pebisnis
Proyek ‘Puspa Oh Puspa!’ dikembangkan menjadi rangkaian aktivitas yang mengajak publik turut merayakan cinta dan mengeksplorasi emosi melalui berbagai medium.
Kolaborasi ini diwujudkan dalam beragam bentuk kegiatan, mulai dari penampilan musik oleh Dere, live mural dari Popomangun, pameran visual interaktif hingga lokakarya yang terbuka untuk semua.
“Kami ingin karya ini hidup bersama para pendengarnya, tidak berhenti di satu bentuk saja, karena cinta juga tumbuh dan berkembang, seperti puspa yang mekar di waktu dan tempat yang tepat,” ujar Nasrul Akbar, Ketua Proyek Kolaborasi Puspa Oh Puspa! dan perwakilan dari Tiga Dua Satu, label musik dan manajemen talenta yang menaungi Dere. (*)