Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Kabupaten Klaten menutup rangkaian kegiatan Sambung Rasa 2025 melalui agenda terakhir yang digelar di Desa Pandes, Kecamatan Wedi.
Acara ini dihadiri Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto, Ketua DPRD Klaten, Pj Sekda, jajaran kepala OPD, Forkopimcam Wedi, Pemerintah Desa Pandes, serta ratusan warga.
Kegiatan dibuka dengan peresmian Gedung Serbaguna Pringgodani yang ditandai penandatanganan prasasti oleh Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, sekaligus launching aplikasi "Si Mentes", inovasi digital dari Pemerintah Desa Pandes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Pandes, Heru Purnomo menjelaskan, aplikasi Si Mentes merupakan terobosan untuk mempermudah masyarakat mengakses berbagai informasi mengenai pembangunan dan layanan publik di Desa Pandes.
"Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat mengetahui perkembangan desa secara langsung dari genggaman tangan. Seperti slogan kami, Pandes dalam genggaman," ungkap Heru dikutip Kamis (20/11).
Dalam sambutannya, Bupati Hamenang menyampaikan bahwa kegiatan Sambung Rasa merupakan agenda rutin pemerintah daerah untuk turun langsung ke masyarakat.
"Kegiatan ini kami gelar rutin untuk menyerap aspirasi, memberikan pelayanan, serta menyerahkan bantuan kepada masyarakat. Kegiatan kali ini sangat spesial karena menjadi penutup rangkaian Sambung Rasa di tahun 2025. Tapi ini bukan akhir, Insyaallah tahun depan kami akan kembali berkeliling," ujar Hamenang.
Hamenang juga menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi dari pemerintah desa dalam mendorong kemajuan daerah. Ia menilai Desa Pandes telah menunjukkan langkah konkret melalui berbagai terobosan layanan dan pemanfaatan teknologi.
"Klaten ini adalah sebuah kabupaten. Kalau ingin berkembang, harus bisa menggali potensi di masing-masing wilayah. Alhamdulillah, Desa Pandes sudah menunjukkan langkah nyata itu," imbuhnya.
Sebagai penutup, Hamenang memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Pandes atas inisiatifnya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
"Saya sangat mengapresiasi Desa Pandes karena selama lima tahun terakhir, Pemdes Pandes menggelar undian bagi warga yang taat membayar PBB tepat waktu. Hadiahnya berasal dari bagi hasil pajak desa. Ini langkah kreatif untuk menumbuhkan semangat dan kepatuhan masyarakat," pungkas Hamenang.
(inh)

2 hours ago
1

















































