Aktor Baskara Mahendra kembali tampil di layar lebar lewat film drama terbaru berjudul ‘Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia’, produksi Imperial Pictures.
Di film itu, Baskara berperan sebagai Mo, seorang pria asal Indonesia yang sudah lama tinggal di Tiongkok. Untuk mendalami perannya, Baskara harus belajar Bahasa Mandarin.
Sebab, karakternya diceritakan fasih berbicara bahasa tersebut. Hal ini diakui Baskara sebagai tantangan besar.
| Baca Juga: Deretan Pemain Film ‘Assalamualaikum Beijing 2’, Ada Ria Ricis
“Aku senang banget bisa ikut di film ini, tapi memang harus belajar Bahasa Mandarin karena karakternya tinggal di Tiongkok sudah belasan tahun,” ujar Baskara saat konferensi pers peluncuran trailer film yang digelar di kawasan MH. Thamrin, Jakarta, pada Selasa, (20/5).
Baskara menambahkan, meski sulit, belajar Bahasa Mandarin justru membuatnya makin semangat untuk mendalami perannya.
“Karena ada tantangan kayak gitu, aku malah jadi penasaran dan pengin coba. Semoga hasilnya bagus,” lanjut aktor berusia 32 tahun itu.
Selain belajar bahasa, pengalaman syuting di Tiongkok juga menjadi hal baru bagi Baskara. Ini adalah kali pertama ia mengunjungi kota Ningxia dan Xi’an, lokasi utama pengambilan gambar film.
| Baca Juga: Series Terbaru ‘Swipe Right’ Angkat Tema Aplikasi Kencan
Film ‘Assalamualaikum Beijing 2’ merupakan lanjutan dari kisah yang diangkat dari novel karya Asma Nadia. Disutradarai oleh Guntur Soeharjanto, film ini bercerita tentang Aisha (diperankan oleh Yasmin Napper), seorang jurnalis TV yang pindah keyakinan demi cinta kepada Arif (Emir Mahira).
Aisha lalu menyusul Arif ke Ningxia, wilayah di Tiongkok yang dikenal dengan komunitas Muslimnya. Namun sesampainya di sana, Arif menghilang.
Dalam pencariannya, Aisha bertemu Mo (Baskara Mahendra) yang kemudian membantunya. Dari situ, perjalanan Aisha bukan hanya soal cinta, tapi juga pencarian jati diri dan makna keimanan.
Cerita makin rumit saat Aisha mulai memiliki perasaan pada Mo. Tapi di saat yang sama, Arif tiba-tiba kembali, membuat Aisha dihadapkan pada pilihan berat: tetap dengan cinta lamanya atau membuka lembaran baru bersama orang yang membantunya menemukan makna hidup yang lebih dalam. (*)