Kasus dugaan asusila yang menimpa anak pertama Nikita Mirzani, LM, dan Vadel Badjideh masih berlanjut. Untuk memulihkan kondisi mentalnya, LM harus mengikuti sebuah program khusus.
Kabar tersebut disampaikan kuasa hukum Nikita, Fahmi Bachmid. Dia menyebutkan kasus tersebut mengguncang jiwa LM. Maka dari itu dia kini mengikuti semacam pendidikan batiniah agar jiwanya lebih tenang.
“Saya monitor melalui tempat di mana dia lagi ikut pendidikan. Pendidikan itu secara batiniah supaya dia lebih tenang. Karena kan ada persoalan yang luar biasa mengguncang,” ungkapnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/7/2025).
Sayangnya, dia enggan menjelaskan lebih lanjut pendidikan batiniah seperti apa yang dimaksud. Namun Fahmi memastikan bahwa anak Nikita Mirzani juga mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
| Baca Juga: Eksepsi Nikita Mirzani Ditolak, Pihak Reza Gladys: Sadar Diri
Mengingat saat ini Nikita masih ditahan, pihak keluarga menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya pada Fahmi. Mereka percaya tim kuasa hukum mampu menyelesaikan masalah tersebut.
“LM serahkan kepada saya, juga kepada mamanya. Mamanya percaya dan menyerahkannya pada saya juga,” jelasnya.
Sementara itu, sidang lanjutan kasus dugaan asusila yang menyeret LM dan Vadel Badjideh masih terus berlanjut. Sebelumnya, pihak Vadel mengungkap fakta bahwa kasus tersebut terjadi tanpa ada unsur paksaan pada Rabu (17/7/2025).
Sementara itu, dalam persidangan terbaru, Fahmi mengungkap fakta bahwa Vadel terbukti memesan obat aborsi.
| Baca Juga: Masuki Babak Baru, Vadel Badjideh Kini Ditahan di Rutan Cipinang
“Jadi persoalan terungkap di fakta persidangan, bahwa obat itu dipesan oleh terdakwa berdasarkan keterangan saksi A namanya,” ujar Fahmi dalam persidangan yang digelar Senin (21/7/2025).
Kasus asusila tersebut bermula ketika Nikita Mirzani berseteru dengan anak pertamanya. LM pun menjalin hubungan dengan Vadel hingga diduga hamil dan melakukan aborsi.
Tidak terima, aktris film ‘Syirik: Danyang Laut Selatan’ itu melaporkan Vadel pada September 2024. Dancer 19 tahun itu ditetapkan sebagai terdakwa pada Juni 2025. (*)