Aktor Choi Jung Woo ‘The Tale of Lady Ok’ Meninggal di Usia 68

1 month ago 45

Dunia hiburan Korea Selatan tengah berduka karena kehilangan salah satu aktor senior, Choi Jung Woo yang meninggal dunia di usia 68 tahun pada Selasa (27/5).

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh perwakilan agensinya, Bless Entertainment yang mengatakan bahwa si aktor mendadak meninggal pada pagi hari tadi.

Penyebab kematiannya belum dikonfirmasi. Diketahui dia tidak menderita penyakit atau masalah kesehatan yang serius. Namun, dilaporkan bahwa mendiang mengalami depresi dan gangguan panik sejak lama.

Jenazah disemayamkan di Ruang 5 Rumah Duka Rumah Sakit Gimpo Woori. Rencananya, Pemakaman akan dilangsungkan pada 29 Juni 2025 pukul 10 pagi dan dikremasi di Suwon Yeonhwajang.

Lahir pada 1957, Choi Jung Woo mengawali kariernya sebagai aktor lewat panggung teater pada 1975. Pelan tapi pasti, kemampuan aktingnya mulai dilirik dan diakui kehebatannya.

Kesuksesannya semakin melejit pada 1992 lewat teater ‘Please Turn Off the Lights’ yang dia produksi sendiri. Terus berpindah-pindah panggung memerankan berbagai macam karakter.

Pada 1990 dia pernah memenangkan daesang atau grand prize (piala tertinggi dalam sebuah ajang penghargaan) di Festival Teater Seoul.

Kemudian pada 1999 dia mendapatkan piala ‘Akting Terbaik’ dari Penghargaan Teater Dong-A. Kesuksesannya itu membuatnya dijuluki sebagai ‘Putra Mahkota Dunia Teater’.

Dia sempat berhenti berakting dan tinggal di Amerika Serikat untuk belajar film. Hingga akhirnya kembali ke Korea Selatan pada awal tahun 2000-an, lalu mulai membintangi drama dan film.

Beberapa drama yang pernah dibintangi Choi Jung Woo adalah ‘City Hunter’, ‘Doctor Stranger’, ‘The Legend of the Blue Sea’, ‘Judge vs. Judge’, ‘The Tyrant’, ‘The Tale of Lady Ok’, dan yang paling terbaru, ‘Who Is She’.

Mendiang juga pernah berperan di film ‘V.I.P.’, ‘Two Cops 2’, ‘The Witch: Part 1. The Subversion’, ‘The Moon’, dan ‘Project Silence’.

Tahun ini seharusnya menjadi perayaan anniversary debut Choi Jung Woo yang ke-50. Namun, bukan ucapan ‘selamat atas karir yang bertahan selama setengah abad’, publik, keluarga, dan rekannya harus mengucapkan ‘selamat tinggal’. (*)