CNN Indonesia
Kamis, 04 Des 2025 07:42 WIB
Warga antre untuk mengambil makan pagi di dapur umum bencana hidrometeorologi, Desa Raya Dagang, Peusangan, Bireuen, Aceh, Rabu (3/12/2025). (Foto: ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA)
Banda Aceh, CNN Indonesia --
Pemerintah Provinsi Aceh meminta Pemerintah Pusat untuk mempermudah proses perizinan masuknya bantuan dari internasional guna mempercepat penanganan darurat bencana di sejumlah wilayah di tanah rencong.
Juru Bicara Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh, Murthalamuddin mengatakan, kemudahan akses tersebut penting karena kondisi di lapangan sangat membutuhkan dukungan logistik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rangka penanggulangan bencana, kemudahan perizinan dari birokrasi sangat penting dipermudah agar bantuan dari luar negeri dapat segera diterima masyarakat Aceh.
"Kita berharap pemerintah pusat dapat memberikan kelonggaran agar aksesibilitas bantuan ke kawasan bencana bisa lebih cepat," kata Murthalamuddin kepada wartawan, Rabu (3/12).
Dirinya menyampaikan, saat ini beberapa wilayah terdampak bencana di Aceh masih sulit dijangkau akibat rusaknya jaringan jalan, jembatan, hingga komunikasi.
Kendala komunikasi semakin diperparah oleh ketiadaan listrik. Meskipun tersedia akses internet melalui Starlink, perangkat tetap membutuhkan daya, dan ketika baterai habis, komunikasi kembali terputus.
Murthalamuddin juga menyoroti kendala dialami para relawan, unsur Tagana, TNI, dan relawan lain yang sejak awal bencana hingga hari ini terus bergerak di lapangan.
Hambatan terbesar tetap pada akses menuju lokasi. Tingginya lumpur membuat jalur tidak dapat dilalui kendaraan.
Bahkan di sejumlah titik, bantuan harus dipanggul secara manual, tetapi metode ini tidak dapat berlangsung lama karena rawan menimbulkan kemacetan dan membahayakan relawan.
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Aceh menegaskan pentingnya dukungan pemerintah pusat, terutama dalam mempercepat izin bagi bantuan luar negeri maupun lembaga kemanusiaan internasional.
Pemerintah daerah juga mencontohkan ada bantuan sebelumnya yang mengirimkan pesawat pengangkut logistik. Mereka berharap proses birokrasi di bandara atau titik masuk lainnya dapat dipermudah tanpa mengesampingkan aturan keselamatan.
"Situasi darurat tidak bisa menunggu. Semakin cepat bantuan masuk, semakin besar peluang untuk menyelamatkan warga di wilayah terisolir," pungkas Murthalamuddin.
(dra/wis)

7 hours ago
3

















































