18 Rumah Sakit di Sumut Terdampak Banjir dan Longsor

45 minutes ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara mencatat, terdapat 18 rumah sakit, 19 puskesmas pembantu, 25 puskesmas, dan sejumlah poskesdes terdampak banjir bandang dan longsor di sejumlah daerah di Sumut. Beberapa di antaranya bahkan tak dapat beroperasi karena terendam hingga setinggi pinggang orang dewasa.

"Oleh karena itu untuk menjangkau wilayah terisolir, Pemprov Sumut mendapat bantuan dari relawan berbagai provinsi, komunitas, serta organisasi masyarakat. Kami arahkan seluruh relawan agar berkoordinasi dengan dinkes kabupaten," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, Hamid Rizal Lubis, Sabtu (6/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hamid, sejumlah penyakit berpotensi menjangkiti warga pascabencana seperti gangguan kulit, diare, ISPA, dan demam. Karena itu, ia meminta pemerintah kabupaten/kota segera menginventarisasi kebutuhan obat-obatan dan bahan medis habis pakai.

"Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kami berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Kami juga minta dinkes kabupaten/kota mendata sarana dan prasarana kesehatan yang terdampak untuk kita kompilasikan dan laporkan ke pusat," jelasnya.

Hamid berharap, seluruh upaya lintas sektor ini dapat memastikan pelayanan kesehatan bagi korban bencana di Sumut berlangsung optimal hingga kondisi masyarakat kembali pulih.

Tenaga medis telah disiagakan di berbagai posko dan titik pengungsian untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat terdampak.

Hingga saat ini, Dinkes Sumut telah menangani 1.890 korban luka ringan dan 94 korban luka berat di daerah terdampak seperti Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan, dan Langkat.

Data sementara menunjukkan, sebanyak 41.950 warga mengungsi, 167 orang masih hilang, dan 313 orang meninggal dunia akibat bencana yang melanda Sumut dalam sepekan terakhir.

"Sejak awal bencana terjadi, kami langsung berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota terdampak untuk melakukan upaya kesehatan kepada masyarakat di lokasi bencana," kata Hamid.

Hamid menambahkan, Pemprov Sumut juga bekerja sama dengan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Regional Sumatera. Untuk wilayah Tapteng dan Sibolga, Hamid menjelaskan bahwa tim kecil yang dikirim sempat tertahan di Tapsel karena akses jalan yang terputus.

Di Kabupaten Langkat, Dinkes Sumut juga menurunkan tim medis lengkap dan melakukan rotasi petugas antar kecamatan agar pelayanan kesehatan tetap maksimal. Upaya tersebut dilakukan bersamaan dengan kolaborasi pemerintah kabupaten, pemerintah pusat, dan berbagai pihak dalam penanganan bencana.

"Pada fase pasca bencana akan muncul berbagai permasalahan kesehatan. Karena itu, upaya pencegahan sangat penting agar penyakit dapat kita tangani sedini mungkin," jelas Hamid.

(fnr/asr)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |