Penyanyi legendaris Connie Francis meninggal dunia pada Rabu (16/7/2025) malam waktu setempat. Pelantun ‘Pretty Little Baby’ itu mengembuskan napas terakhir di usia 87.
Sebelum kepergiannya, wanita yang lahir dengan nama Concetta Rosa Maria Franconero itu kembali mencuri perhatian setelah lagunya, ‘Pretty Little Baby’, viral di TikTok pada awal 2025.
Connie Francis meninggal dunia setelah mengalami komplikasi akibat pneumonia yang dideritanya selama masa pemulihan dari cedera patah tulang panggul.
| Baca Juga : Connie Francis Meninggal di Tengah Viral-nya Lagu ‘Pretty Little Baby’
Direktur Concetta Records, Ronny Roberts, mengatakan penyanyi pop asal Amerika Serikat itu dilarikan ke rumah sakit pada akhir Juni 2025.
Pemeriksaan medis menunjukkan ia mengalami patah tulang panggul, cedera serius yang umum dialami lansia. Francis kemudian menjalani perawatan intensif dan mulai menggunakan kursi roda.
“Beliau (Connie Francis) mengalami patah tulang panggul, dan hal ini memaksanya untuk membatalkan penampilan yang telah direncanakan di acara Cousin Brucie,” tulis Ronny.
| Baca Juga : Penyanyi ‘Pretty Little Baby’, Connie Francis Dirawat di Rumah Sakit
Selama masa pemulihan di rumah sakit Florida, kondisinya sempat membaik. Namun, tidak lama kemudian, ia terserang pneumonia.
Pneumonia merupakan peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi, baik bakteri, virus, atau jamur. Kondisi ini membuat kantung udara di paru-paru (alveoli) meradang dan terisi cairan atau nanah, sehingga mengganggu proses pernapasan.
Menurut Kepala Unit Perawatan Kritis Rumah Sakit Fortis Hiranandani, dr. Swapnil Khadake infeksi itu menyebabkan peradangan menyeluruh pada paru-paru yang berdampak langsung pada kemampuan bernapas dan kadar oksigen dalam tubuh.
| Baca Juga : Lagu ‘Pretty Little Baby’ Kembali Viral, Penyanyi Asli Merasa di Puncak Dunia
“Lansia sangat rentan karena sistem imun yang lebih lemah, serta kemungkinan memiliki kondisi kronis seperti penyakit jantung, diabetes, atau gangguan paru-paru. Ini memperburuk risiko,” ungkap Khadake dikutip dari onlymyhealth.
Studi dari Journal of the American Geriatrics Society juga menyebut bahwa pasien usia lanjut yang dirawat akibat pneumonia memiliki risiko komplikasi lebih tinggi. Terutama bila mereka juga mengalami cedera seperti patah tulang atau memiliki keterbatasan mobilitas. (*)