Pemkot Medan Terima Bantuan 30 Ton Beras dari UEA untuk Korban Banjir

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menerima bantuan berupa 30 ton beras dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) yang ditujukan bagi korban banjir.

Wali Kota Medan Rico Waas mengatakan, selain beras, bantuan yang diberikan Pemerintah Uni Emirat Arab juga berupa 300 paket masing-masing berupa; sembako, perlengkapan bayi dan perlengkapan ibadah salat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nantinya bantuan ini akan dibagikan kepada warga Kota Medan yang terdampak banjir. Kota Medan sendiri belum pulih secara keseluruhannya, masyarakat masih banyak yang terdampak," ujar Rico Waas dalam keterangannya, Minggu (14/12).

Menurut Rico bantuan yang diberikan merupakan solidaritas dari pemerintah dan masyarakat UEA terhadap para korban terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatra, khususnya Medan.

"Kami tentunya apresiasi dan sangat berterima kasih atas solidaritas yang diberikan Uni Emirat Arab dengan memberikan bantuan ke Posko Bantuan Bencana Kota Medan," katanya.

Menurutnya, bencana hidrometeorologi masih bisa terjadi, karena seperti yang disampaikan oleh Info BMKG, cuaca ekstrim masih terus melanda Kota Medan. Salah satunya hujan disertai angin kencang pada Sabtu (13/12) lalu.

"Tentu hal ini perlu menjadi kewaspadaan kita juga dan menyiapkan penanganan apabila masyarakat masih terdampak, pastinya membutuhkan juga bantuan dan peralatan maupun logistik yang bisa membantu kehidupan masyarakat Kota Medan yang sedang terdampak," jelasnya.

Selain itu, Rico mengaku dalam pertemuan pemberian bantuan untuk korban bencana itu, Wakil Duta Besar UEA menyatakan ingin melakukan pembicaraan lebih lanjut untuk kerja sama dua pihak. 

Menurutnya, dengan potensi yang dimiliki Kota Medan tentunya ada peluang kerjasama apakah melalui pendidikan, kuliner maupun kebudayaan.

"Mudah-mudahan ke depannya akan ada pembicaraan-pembicaraan baik tersebut. Namun yang terpenting adalah Pemko Medan mengapresiasi solidaritas yang diberikan oleh UEA dan juga Bulan Sabit Merah (Red Crescent) UEA dengan memberikan bantuan dan support kepada Kota Medan dalam menghadapi banjir," kata Rico.

Keran bantuan internasional untuk korban bencana Sumatra menjadi bahasan beberapa waktu terakhir, termasuk di media sosial. Pasalnya, keran itu belum dinyatakan dibuka sepenuhnya oleh pemerintah pusat.

Pemerintah pusat juga belum menetapkan bencana hidrometeorologis sporadis yang terjadi di tiga provinsi Sumatra--Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat--berstatus tanggap darurat bencana nasional.

Beberapa waktu lalu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem mengaku tak akan mempersulit apabila bantuan internasional ingin masuk membantu daerahnya. Baru-baru ini, Mualem bahkan mengirim surat kepada lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk turut membantu penanganan pascabencana di Aceh.

Sebelumnya, Mualem memperpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi banjir dan longsor di Aceh selama 14 hari--sejak 12 hingga 25 Desember 2025.

Mualem mengatakan keputusan itu diambil karena penanganan bencana masih membutuhkan upaya intensif, terpadu, dan terkoordinasi, mulai dari evakuasi, distribusi logistik, hingga perbaikan jalan, jembatan, dan fasilitas layanan publik.

"Kita sudah survei ke lapangan kita butuh perpanjangan selama 2 minggu lagi untuk kita rehabilitasi dan infrastruktur jadi ya perlu kita perpanjang," kata Mualem pekan lalu.

Kemudian, per Minggu petang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi Sumatra--Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara--bertambah menjadi 1.016 orang.

"Hasil pencarian dan pertolongan bertambah 10 jasad, yang ditemukan di Aceh ada sembilan dan satu di Kabupaten Agam. Sehingga total yang kemarin rekapitulasi jumlah di tiga provinsi itu 1.006 jiwa, per hari ini bertambah 10 jiwa menjadi 1.016 jiwa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers, Minggu sore.

Sementara untuk jumlah korban hilang dan dalam pencarian, per Minggu kemarin ada 212 orang.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |