Pasutri di Brasil Tanam 2 Juta Pohon Demi Pulihkan Lahan Tandus

3 weeks ago 14

Pasangan suami-istri (pasutri) asal Brasil, Sebastiao Salgado dan Lelia Deluiz Wanick, menarik perhatian dunia. Mereka sukses menyuburkan kembali lahan tandus dengan penanaman 2 juta pohon.

Dilansir dari berbagai sumber, diketahui Sebastiao adalah seorang fotografer yang telah berkeliling dunia. Namun ketika kembali ke kampung halamannya di Minas Gerais, Brasil pada 1994, dia mendapati salah satu lahan hutan yang dulu dikenalnya subur berubah menjadi tanah tandus.

Hal tersebut membuatnya sedih. Apalagi tujuannya pulang kampung adalah untuk menikmati waktu dan melepas stres di hutan tersebut.

Dalam salah satu wawancaranya dengan The Guardian, Sebastiao mengatakan saat itu hanya 0,5% lahan yang ditutupi pohon.

| Baca juga: Aksi Heroik Sugianto, WNI Selamatkan Lansia saat Kebakaran Hutan Korea Selatan

Tak ingin suaminya larut dalam kesedihan, Lelia yang merupakan seorang arsitek dan desainer lanskap memutuskan untuk membangun kembali hutan tersebut.

Dia pun mulai mencari dukungan dari keluarga, teman dan sponsor untuk mendirikan Instituto Terra pada 1998. Itu adalah sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pendidikan lingkungan, konservasi, dan restorasi ekosistem.

Mereka kemudian mengakuisisi sebuah lahan pertanian seluas 1,7 hektar untuk dijadikan proyek restorasi utama.

Tentu proses restorasi tersebut tidak mudah. Sebastiao dan Lelia mengalami kesulitan karena hujan tidak turun selama setahun. Sebastiao juga sakit selama beberapa minggu sehingga proyek terhenti sesaat.

Namun berkat ketekunan mereka, pada 2019 lahan tandus tersebut kembali seperti semula. Selama 20 tahun, Sebastiao Salgado dan Lelia Deluiz Wanick berhasil menanam lebih dari 2 juta pohon di sana.

| Baca Juga: Kisah di Balik Viralnya Biarawati asal Brazil Jago Beatbox dan Dance

 Dok. Instituto Terra/Sebastiao Salgado)Perubahan drastis hutan (Foto: Dok. Instituto Terra/Sebastiao Salgado)

“Kami memulainya dengan pelan-pelan, kemudian serangga, burung, dan ikan mulai datang kembali. Hutan itu seperti lahir kembali,” ujar Sebastiao.

Dilansir dari IFL Science, hutan tersebut telah menjadi rumah bagi 172 spesies burung, 33 mamalia, 15 amfibi, 15 reptil, dan 293 spesies tumbuhan.

Sementara itu, Sebastiao Salgado telah meninggal di usia 81 tahun pada 23 Mei 2025 karena leukimia. (*)

Read Entire Article
Kerja Bersama | | | |